Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving Dengan Pendekatan Saintifik Terhadap Keterampilan Proses Sains Dan Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Hidrolisis Garam
Abstract
Rendahnya keterampilan proses sains pada mata pelajaran kimia berdampak pada rendahnya pemahaman konsep kimia siswa. Hidrolisis garam merupakan salah satu materi kimia yang dianggap sulit oleh siswa karena memiliki karakteristik yang abstrak sehingga membutuhkan kemampuan berpikir tinggi untuk memahaminya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran problem solving dengan pendekatan saintifik terhadap keterampilan proses sains dan pemahaman konsep siswa pada materi hidrolisis garam. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan sampel sebanyak dua kelas, teknik pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari lembar observasi keterampilan proses sains yang dianalisis secara deskriptif dan soal tes objektif beralasan yang dianalisis secara statistik. Hasil analisis keterampilan proses sains pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol dengan rata-rata nilai 78,97 > 77,36. Sedangkan hasil analisis pemahaman konsep pada kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol dengan rata-rata nilai masing-masing sebesar 79 dan 70. Berdasarkan hasil uji one way anova diperoleh F hitung sebesar 5,07 karena F hitung > F tabel (5,07 > 4,06) maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran problem solving dengan pendekatan saintifik berpengaruh terhadap keterampilan proses sains dan pemahaman konsep siswa pada materi hidrolisis garam.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arikunto,S. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Buanarinda,T.,R. Dan Hidayah Rusly. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains melalui Model Pembelajaran Guided Inquiri pada Pembelajaran Konsep Asam Basa Kelas XI SMAN Ploso Jombang. Journal of chemical education. Vol 3. No 3. pp 8-12.
Daryanto. 2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta: Gava Media
Ellizar. 2009. Model Pembelajaran Konstruktivisme Menggunakan Modul. (Studi Pengembangan Pembelajaran Kimia) Disertasi. Pascasarjana UNP.
Ikhwanudin, Jaedun, A., Purwanto, D.2010. Problem Solving dalam Pembelajaran Fisika Untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Berfikir Analisis.Jurnal Kependidikan. 40(2). 215-230.
Isnawati. 2013.Pengaruh Pendekatan Problem Solving Model Search, Solve, Create, And Share (SSCS) Terhadap Ketrampilan Proses Sains Dan Hasil Belajar Kimia.Mataram : IKIP Mataram
Jonaseen. D., H. 2010. Research Issues In Problem Solving. The 11th international conference on education research. New education pradigm for learning and intruktion. September 29 – october 1. 2010
Komariah, Kokom. 2011. Penerapan Metode Pembelajaran Problem Solving Model POLYA untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Bagi Siswa Kelas IX J di SMPN 3 Cimahi. Prosding seminar nasionalpenelitian. PFMIPA UNY.
Mariati, P.S. 2012. Pengembangan Model Pembelajaran Fisika Berbasis Problem Solving untuk Meningkatkan Kemampuan Metagognisi dan Pemahaman Konsep Mahasiswa. Jurnal pendidikan fisika indonesia. Vol 8. pp 152-160.
Pait, M.I. 2011. Pengaruh model pembelajaran problem solving dan penalaran Formal terhadap prestasi matewmatika bagi siswa sekolah menengah pertama. Artikel. Universitas Pendidikan Ganesha
Raehanah, Mulyani, S., Saputro, S. 2014. Pembelajaran Kimia Menggunakan Model Problem Solving Tipe Search, Solve, Create and Share (SSCS) dan Kooperatif Problem Solving ditinjau dari Kemampuan Berfikir Kritis dan Kemampuan Matematis. Jurnal Inkuiri. 3(1). 19-27
Septiana, dan Handoyo. 2006. Penerapan think pair share (TPS) dalam pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan prestasi belajar geograpi. Jurnal pendidikan inofatif. 2(1). 47-50
DOI: https://doi.org/10.33394/hjkk.v3i1.668
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.