Analisis Iklim Sekolah Penggerak dalam Menunjang Pembelajaran dengan Paradigma Baru

Kezia Y Saiya, R Kempa, Tanwey Gerson Ratumanan

Abstract


This research aims to analyze the driving school climate, including physical, social, and academic dimensions, in supporting learning with a new paradigm. This research method used a descriptive method with a qualitative approach. The research was conducted at Xaverius Ambon Private High School, involving 16 informants: the principal, teachers, students, education staff, and committee. The data analysis technique for this research used interactive analysis, including data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The research results were as follows: 1) in the physical dimension of schools (facilities and infrastructure), there were still limitations: WIFI and Infocus networks, which sometimes experience problems, some infrastructure did not yet have a special room, limited space for movement. 2) in the social dimension of the school, the implementation of the 7-character values of Xavier College and the application of school culture are the basis for every policy and interpersonal relationship built between school members. 3) in the academic dimension, there was learning progress with a new paradigm entering the 2nd year to become a driving school where SMAS Xaverius also pays attention to the quality of learning, high expectations, and learning evaluation.

Keywords


School Climate; New Learning Paradigm; Driving School.

References


Ananda, Rusyadi. H., Banurea, O., (2017). Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan, Medan: CV Widyapuspita.

Angga, A., Suryana, C., Nurwahidah, I., Hernawan, A. H., & Prihantini, P. (2022). Komparasi Implementasi Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar Kabupaten Garut. Jurnal Basicedu, 6(4), 5877–5889.

Dodent, Rapina Ria., Mawardi, Bambang Ismanto. (2022). Iklim Sekolah Positif dan Kondusif Berbasis Penguatan Nilai Cinta Kasih. Jurnal Mimbar Ilmu. Vol 27, No 01, Hal. 91. Diakses dari https://doi.org/10.23887/mi.v27i1.46056.

Huda, Moh Nurul. (2019). Membentuk Sekolah yang Efektif, Jurnal Progdi Manajemen Pendidikan Islam. Vol. VII, No 02, Hal. 61-62.

Kiriwaib, Karolina. (2016). Pengaruh Kompetensi Guru, Iklim Sekolah dan Motivasi Kerja Guru terhadap Produktivitas Sekolah Menengah Atas Swasta, Distrik Heram dan Abepura di Kota Jayapura. Kariwari. Tahun 2, No 02, Hal. 24,28.

Loukas, A. (2007). “What is School Climate? High-Quality School Climate is Advantageous for All Students and Maybe Particularly Beneficial for at-risk students”. NAESP Leadership Compass Vol 5 no 1 Fall 2007. http://www.naesp.org/resources/2/Leadership_Compass/2007/LC2007v5n1a4.pdf.(Online). Diakses 27 Juni 2023.

Makarim, N. A. (2022). Pedoman penerapan kurikulum dalam rangka pemulihan pembelajaran. Menpendikbudristek, 1–112. jdih.kemendikbud.go.id

Mulyasa, H. (2021). Menjadi Guru Penggerak Merdeka Belajar. Bumi Aksara.

Mustaghfiroh, S. (2020). Konsep “Merdeka Belajar” Perspektif Aliran Progresivisme di Perguruan Tinggi. Jurnal Studi Guru Dan Pembelajaran, 3(1), 141–147.

Patilima, S. (2022). Sekolah Penggerak Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pendidikan. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Dasar, 0(0), 228–236.

Purwanto, Ngalim M. (2014). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosadakarya.

Rahayuningsih, S., & Rijanto, A. (2022). Upaya Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah sebagai Pemimpin Pembelajaran pada Program Sekolah Penggerak di Nganjuk. JAMU : Jurnal Abdi Masyarakat UMUS, 2(02), 120–126.

Republik Indonesia. (2014). Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/MadrasahIbtidaiyah (Sd/Mi), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (Smp/Mts), Dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (Sma/Ma). Jakarta.

Republik Indonesia. (2017). Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 17 Tahun 2017 tentang Penerimaan peserta didik baru pada taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, atau bentuk lain yang sederajat. Jakarta.

Sadiman, S. Arief., Rahardjo, R., Haryono, Anung. (2003). Media Pendidikan, pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Sari, Eliana. (2019). Manajemen Lingkungan Pendidikan. Jakarta: Uwais Press.

Savitri, D. I. (2020). Peran Guru SD di Kawasan Perbatasan Pada Era Pembelajaran 5.0 dan Merdeka Belajar. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Dasar Vol 2, 274–279.

Sherly, D. E., & Sihombing, H. B. (2020). Merdeka Belajar: Kajian Literatur. UrbanGreen Conference Proceeding Library, 183–190

Sudrajat, Ajat. (2014). Budaya Sekolah dan Pendidikan Karakter (Kapita Selekta). Intan Media.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sudarmanto. (2021). Pengaruh Komunikasi Kepala Sekolah Terhadap Keterlaksanaan Kepemimpinan Sekolah Pada Program Sekolah Penggerak. Jurnal Ilmiah Pro Guru, 7(4), 462–472.

Syah, Muhibbin. (2010). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Syafaruddin. (2015). Manajemen Organisasi Pendidikan perspektif sains dan Islam. Medan: Mulya Sarana.

Wahjosumidjo. (2010). Kepemimpinan Kepala Sekolah, Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya.Jakarta:PT RajaGrafindo Persada.

Yusuf, M., & Arfiansyah, W. (2021). Konsep “Merdeka Belajar” dalam Pandangan Filsafat Konstruktivisme. AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan Dan Keislaman, 7(2), 120–133.




DOI: https://doi.org/10.33394/jp.v10i4.8803

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 The Author(s)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Paedagogy

ISSN: 2722-4627 (Online)

Published by Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP)

Universitas Pendidikan Mandalika (UNDIKMA)

Email: [email protected]

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.