Pengembangan Bahan Ajar Reaksi Redoks Dan Elektrokimia Berbasis Problem Posing

Agung Madhi Prayoga, Citra Ayu Dewi, ahmadi ahmadi

Abstract


Pengembangan bahan ajar ini didasari oleh hasil observasi tentang masalah pendidikan seperti pembelajaran konvensional dan bahan ajar yang masih kurang mengarah pada keaktifan dan kemandirian siswa. Selain itu, kondisi kelas dan tingkat kesulitan materi kimia khususnya reaksi redoks dan elektrokimia berdasarkan hasil investigasi awal mendapat interpretasi sulit dengan persentase 70%. Oleh karena itu, pengembangan bahan ajar penting dilakukan agar dapat mempermudah dan memperluas wawasan tentang materi reaksi redoks dan elektrokimia secara konvensional. Bahan ajar ini dikembangkan dengan berbasis model problem posing. Pengembangan ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan kelayakan bahan ajar reaksi redoks dan elektrokimia berbasis problem posing. Model pembelajaran problem posing memiliki berbagai tahapan yaitu (1) Motivasi, (2) Penguraian secara kontekstual, (3) Penjabaran dan penjelasan masalah, (4) Merumuskan masalah dengan membuat soal dan (5) Menjawab soal dan merangkum seruluh isi materi. Model pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan Plomp. Tahapan penelitian dari model tersebut meliputi fase investigasi awal, fase desain, fase realisasi/konstruksi, fase tes, evaluasi dan revisi serta fase implementasi. Hasil pengembangan  diperoleh pada fase tes, evaluasi dan revisi menunjukan validasi bahan ajar dari validator dengan persentase rata-rata 87,25% dan interpretasi sangat layak, validasi bahan ajar dari 10 siswa dengan persentase rata-rata 81% dan interpretasi sangat layak serta validasi dari guru bidang studi dengan persentase 81,25%. Dengan demikian, bahan ajar yang dikembangkan ini dinyatakan layak untuk digunakan sebagai sumber referensi dan media pembelajaran.


Keywords


Pengembangan, Bahan Ajar, Model Plomp , Problem Posing

Full Text:

PDF

References


Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas.

Elgazzar, A. E. 2013. Developing E-Learning Environments for FieldPractitioners and Developmental Researchers:A Third Revision of an ISD Model to MeetE-Learning and Distance Learning Innovations. Open Journal of Social Sciences, 2014, 2, 29-37

Fishtik, I.,& L.H. Berka. 2005. “Procedure for decomposing a redox reaction into half-reactions”, Journal of Chemical Education(JCE) 82 (4) :552 – 557.

Harnanto, A & R. 2009. Kimia untuk SMA/MA Kelas 3 SMA. JP. Press Media Utama: Surabaya.

Herawati, D. P., Rusdy & Basir. 2010. Pengaruh Pembelajaran Problem Posing terhadap kemampuan Pemahaman konsep Matematika Siswa Kelas XI IPA SMAN 6 Palembang.

Muchtaridi., & Justiana, S. 2009. Kimia 3 untuk SMA Kelas XII. Yudhistira: Jakarta Timur.

Plomp,T.2010. Educational Design Research: an Introduction. InTjeerd P. &Nienke,N.(Eds). An Introductionto Educational Design Research. Enschede:Netherlands institute for curriculum development.

Plomp, T. 2010. Generic Model for Educational Design (Problem, Analysis, Design,Implementation, Evaluation). Enschede




DOI: https://doi.org/10.33394/hjkk.v2i2.650

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.