Proses Penerapan Model Pembelajaran STAD dengan Media Alat Peraga Sederhana dan Media Flash terhadap Pemahaman Konsep Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Siswa Kelas X MAN Gerung

LALU LIAN HARI WANGI

Abstract


Materi larutan elektrolit dan nonelektrolit merupakan salah satu materi yang dianggap sulit oleh siswa. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor: 1). Materi larutan elektrolit dan nonelektrolit memiliki level pemahaman pemahaman makroskopik, mikroskopik dan simbolik, 2). Metode pembelajaran yang kurang tepat dan kurangnya alat bantu mengajar berupa media pembelajaran. Salah satu solusi untuk mengatasi hal ini yaitu dengan menerapkan model pembelajaran STAD dengan media alat peraga sederhana dan media flash. Dengan penggunaan model STAD dapat membuat siswa lebih aktif. Untuk menjelaskan materi yang memiliki level pemahaman makroskopik digunakan media alat peraga, sedangkan untuk level mikroskopik dan simbolik mengunakan flash. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh proses penerapan model pembelajaran STAD dengan media alat peraga sederhana dan media flash terhadap pemahaman konsep siswa pada materi larutan elektrolit dan nonelektolit. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh kelas X MAN Gerung tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 115 siswa. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah samplingpurposive sehingga diperoleh kelas XC sebagai kelas eksperimen yang diajarkan dengan model pembelajaran STAD dengan media alat peraga sederhana dan media flash dan XB sebagai kelas kontrol yang diajarkan dengan metode ceramah interaktif dengan media alat peraga sederhana dan media flash. Instrumen yang digunakan dalam penelitian: 1). Instrumen perlakuan (silabus, RPP, LKS, alat peraga sederhana dan media flash) 2). Instrumen pengukuran yaitu berupa lembar observasi untuk mengukur proses pembelajaran dan soal tes untuk mengukur pemahaman konsep. Dari hasil uji instrumen diperoleh soal yang valid 36 dan reabilitas 0.77 dengan kriteria sangat tinggi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1). Keberlangsungan proses pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sama-sama berlangsung dengan baik hal ini dibuktikan dengan persentase keterlaksanaan RPP 2 kali pertemuan, pada kelas eksperimen persentase keterlaksanaannya 68% dengan kriteria baik dan kelas kontrol persentase keterlaksanaannya 65% dengan kriteria baik. 2). Hasil  analisis data menunjukkan nilai zhitung lebih kecil dari ztabel (1,68>1,96),sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran model STAD dengan media alat peraga sederhana dan media flash tidak berpengaruh positif pada pemahaman konsep larutan elektrolit dan nonelektrolit.


Keywords


Model pembelajaran STAD, media alat peraga sederhana, media flash, pemahaman konsep

Full Text:

PDF

References


Ade Sanyaja. 2013. Alat Peraga Sederhana.www.sarjanaku.com/pengertian-alat-peraga.html, Diakses 12 Maret 2013.

Anurrahman. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Pontianak: Alfabeta.

Arikunto. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumu Aksara

Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara

Asmawati. 2011. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Paada Materi Bunyi. S1. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Budi Bahtiar. 2012. Pengembangan Startegi Pembelajaran Interteksual pada Materi Pokok Unsur-unsur Transisi Periode Keempat.Jakarta : UI.

De Porter dan Heenacki. 2002. Quantum Learning. Bandung: Kaifa.

Djamarah dan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, 1994, Media Pendidikan,cetakan ketujuh. Bandung: Citra Aditiya Bakti

Hermawan dkk. 2009. Aktif Belajar Kimia : untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta: CV. Mediatama

Isjoni. 2010. Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung:Alfabeta.

Isdiq. 2012. Proposal PTK Kimia.http://isidiq.wordpress.com, Diakses Maret 2012.

Juriyah. 2009. Eksperimentasi Pembelajaran Dengan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Materi Pokok “Struktur Atom” Untuk Kelas X Madrasah Aliyah Wahid Hasyim Yogyakarta.

Lian G.Otaya. 2013. Pengembangan Perangkat Penunjang Kegiatan Awal Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dalam Meningkatkan kemampuan Berfikit Logik Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpada Di kelas VII MTS Negeri Batudaa. IAIN.

Purba dan Sunardi. 2012. Kimia Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sandri dan Muchtaridi. 2009. Chemistry For Senior High School. Jakarta: Sinar: Yudhistira

Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta

Slavin, R. E. 2005. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media

Sugiyono. 2011. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono 2011, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed methods). Bandung: Alfabeta.

Suprijono, 2011, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.Yogyakarta: Bima Ayu Atijah.

Sukardi. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sudjana Nana dan Rivai Ahmad, 1991. Media Pengajaran, Sinar Baru Algensindo:Bandung

.

Sulistyowati Winasis. Penerapan Model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) disertai authentic assessment Untuk Meningkatkan Partisipasi dan Penguasaan Konsep dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas VII A SMP Negeri 3 Nguter 2009/2010.

Tutial, Strategi Pembelajaran Yang Efektif. http://tutial.wordpress.com,Diakses 12 Maret 2013 Pukul 08.00.

Tanti, Tehnik Penilaian dan Peengukuran. www.catatantanti.blogspot.com/tehnik-penilaian-dan-pengukuran.html. Diakses tanggal 12 Maret Pukul 12.0003

Utami, Budi., dkk. 2009. Kimia untuk SMA/MA KELAS X. Jurnal. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional




DOI: https://doi.org/10.33394/hjkk.v1i1.581

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.