Deteksi Residu Antibiotik Oksitetrasiklin Pada Hati Ayam Broiler Di Pasar Tradisional Kota Mataram

Difa Suci Latifah, Kunti Tirtasari, Candra Dwi Atma, Alfiana Laili Dwi Agustin

Abstract


Hati merupakan organ yang berperan untuk sekresi empedu, detoksifikasi atau degradasi zat sisa hormon serta obat atau senyawa asing lainnya. Hati ayam broiler disukai oleh berbagai kalangan karena di dalam hati ayam terdapat zat gizi yang penting diantaranya protein 19,70%, lemak 3,20%, dan air 69,70%. Keamanan bahan pangan mempengaruhi kesadaran masyarakat akan keberadaan pangan asal hewani harus aman dan bebas dari residu antibiotik yang dapat mengganggu kesehatan tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi adanya residu antibiotik Oksitetrasiklin pada hati ayam broiler di pasar tradisional Kota Mataram. Penelitian ini menggunakan total sampel 10 hati ayam yang diambil secara random dari 24 penjual ayam broiler di pasar tradisional Kebon Roek Kota Mataram dengan menggunakan uji tapis. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pada hati ayam broiler tidak terdeteksi residu antibiotik Oksitetrasiklin dari pasar tradisional Kebon Roek Kota Mataram.

Keywords


hati, ayam broiler, residu antibiotik

Full Text:

PDF

References


Agustin, A. L. D. (2017). Tingkat cemaran bakteri dan deteksi residu antibiotik pada telur ayam layer dari peternakan Gemas Kabupaten Lombok Utara. Jurnal Sangkareang Mataram, 3(3), 33-35.

Aziz, A., Agustin, A. L. D., & Atma, C. D. (2021). Deteksi Residu Antibiotik Pada Telur Ayam Layer Di Peternakan Ayam Layer Di Sesaot Lombok Barat. Vitek: Bidang Kedokteran Hewan, 11(1), 48-52.

Bahri, S., Kusumaningsih, A., Murdiati, T. B., Nurhadi, A., dan Masbulan, E. 2000. Analisis Kebijakan Keamanan Pangan asal ternak (Terutama Ayam Ras Petelur dan Broiler). Laporan Penelitian Bogor:Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan.

Brander G., D. Pugh, R. Bywater and W. Jenkens. 1991. Veterinary Applied Pharmacolog and Therapeutics, 5th edn., ( Braillere, Tindall, London) 484-488.

Crawford, L dan Franco, D. A. 2014. Animal Drug Residues in Processed Meats -Protential Health Risk. University of Wisconsin - Madison.http://focosi.altervista.org.

Departemen Kesehatan RI. 1996. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Jakarta: Bhratara.

Giguere, Steeve. 2006. Antimicrobial Theraphy in Veterinary Medicine Fourth Edition. Blackwell Publishing.

Infovet, 2007. Peran obat hewan dalam keamanan produk ternak. (http://www.majalahinfovet.com/2007/10/peran-obat-hewan-dalam-keamanan=produk.html).

Iyo. 2015. Peternak, penyakit bakteri dan antibiotika. Majalah Infovet Online. http://www.majalahinfovet.com/2007/10/peternak-penyakit-bakteri-dan.html.

Marlina, N. A., Zubaidah E, Sutrisno A. 2015. Pengaruh pemberian antibiotik saat budidaya terhadap keberadaan residu pada daging dan hati ayam pedaging dari peternakan rakyat. J. Ilmu-Ilmu Peternakan. 25(2): 10-19.

Masrianto, Arief, I. I., dan Taufik, E. 2019. Analisis residu antibiotik serta kualitas daging dan hati ayam broiler di Kabupaten Pidie Jaya Provinsi Aceh. Jurnal Ilmu Produksi Dan Teknologi Hasil Peternakan, 7(3), 102–110. https://doi.org/10.29244/jipt hp.7.3.102-110.

Notoatmodjo, S. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta.

Sanjaya , A. W. 2016. Bahan dan Antibiotik di dalam Susu. Makalah disampaikan pada Kursus Singkat Pengendalian Mutu dalam Industri Susu. Fakultas Kedokteran Hewan IPB, Bogor.

Standar Nasional Indonesia (SNI). 2000. Batas Maksimum Cemaran Mikroba dan Batas Maksimum Residu dalam Bahan Makanan Asal Hewan. SNI 01- 6366-2000.




DOI: https://doi.org/10.33394/mvj.v1i2.4250

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.