Deteksi dan Identifikasi Protozoa pada Feses Pasien Kucing Di Klinik ZZ Pet Care

M Abdurrahman Jaelani, Candra Dwi Atma, Maratun Janah, Muhammad Munawaroh

Abstract


Kucing adalah salah satu hewan kesayangan yang banyak dipelihara Masyarakat. Masyarakat banyak memelihara kucing, tetapi banyak juga yang kurang memperhatikan kesejahteraannya, lingkungan yang lembab dan kotor merupakan tempat perkembangan beberapa agent penyakit, salah satunya adalah protozoa. Protozoa merupakan organisme bersel tunggal, dimana pada beberapa spesies mempunyai lebih dari satu nucleus (inti) pada bagian atau seluruh daur hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi dan mengidentifikasi protozoa pada feses pasien  kucing di klinik ZZ pet care. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus – Oktober 2023 dengan menggunakan 70 sampel feses pasien kucing dengan menggunakan metode natif dan sedimen. Pemeriksaan sampel dilakukan di laboratorium klinik ZZ pet care. Hasil pemeriksaan dengan metode natif dan metode sedimen dari 70 sampel menunjukan bahwa terdapat 4 sampel positif. Berdasarkan seluruh sampel positif, telah berhasil diidentifikasi 3 jenis protozoa, yaitu : Toxoplasma gondii, Isospora sp dan Giardia sp. 


Keywords


Protozoa, Giardia sp, Isospora sp, Toxoplasma gondii

Full Text:

PDF

References


Afiyah NS. (2015). Deteksi Protozoa Saluran Pencernaan pada Kucing Peliharaan di Kotamadya Surabaya. Tesis S1.Universitas Airlangga. Surabaya.

Bowman, D.D., S.C.Bar.,C.M H endrix dan D.S . Lindsay. (2003). Gastro-intestinalParasites of Cat.International Veterinary Information Services, Ithaca, New York, USA.

Cornell Feline Health Center. (2002). Gastrointestinal Parasites of Cat.Cornell University, Collage of Veterinary Medicine. Ithaca, New York.

Checkley, W., White, AC, Jaganath, D., Arrowood, MJ, Chalmers, RM, Chen, XM, Fayer, R., Griffiths, JK, Guerrant, RL, Hedstrom, L. and Huston, CD, (2015). Tinjauan tentang beban global, diagnosis baru, terapi, dan target vaksin untuk Cryptosporidium.

Cornain, S., Suryana, E. J., Sugiharto, Jacoeb, T. Z., Rachman, A., Lubis, N. S., dan Gusniati, N. (1990), Aspek Imunologi dan Pendekatan Imunoterapi pada Infeksi Toksoplasma dalam Gandahusada, S., dan Sutanto, I. (Eds.), Kumpulan Makalah Simposium Toksoplasmosis, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta. 19-28.

Dermaga, GB, Lyczak, JB, & Wetzler, LM (2004). Imunologi, Infeksi, dan Imunitas. Washington: ASM Tekan.

Davis, P. J., Tornatore, and K. M., Brownie, A. C., Adrenal cortex, in Smith, C. M. and Reynard, A. M. (Eds.), Essentials of Pharmaco-logy, 1 st ed., WB Saunders Com pany, Philadelphia, (1995), 574-587.

Etikan, Ilker., Musa, S. Abubakar dan Alkasim, R. Sunusi. (2016). Comparison of Convenience Sampling and Purposive Sampling. Neart East University. American Journal of Theoretical and Applied Sstatistics. 5(1):1-4.

Foreyt WJ. (2013). Veterinary Parasitology Reference Manual. lowa State Uneversity Press, Ames, Iowa, USA.

Florin, M and Christensen, L.S. (2018). Parasitic Protozoa of Farm Animals and Pet. Internasional Publishing AG, Part of Springer Nature. ISBN 978-3-31970131-8.

Ginting, M. M., Apsari, I. A. P., & Dwinata, I. M. (2015). Identifikasi Ookista Isospora Spp. pada Feses Kucing di Denpasar. J. Indo. Med. Vet, 4(2), 111115.

Lukiswanto, B. S. dan W. M. Yuniarti. (2013). Pemeriksaan Fisik pada Anjing dan Kucing. Airlangga University Press.

Levine, N. D. (1990). Buku Pelajaran Parasitologi Veteriner (terjemahan). Alih Bahasa: G. Ashadi. Buku Pelajaran Parasitologi Veteriner. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. p. 147-150, 420-424,521

Wheeler, L. (2019). Eimeria sp protozoa (Coccidia). Monster hunter’s guide to Veterinary Parasitologi.

Mariandayani, HN. (2012). Keragaman Kucing Domestik (Felis Domesticus) Berdasarkan Morfogenetik. Jurnal Peternakan Sriwijaya (JPS). 1(1):1119.

Mielczarek, E., & Blaszkowska, J. (2016). Trichomonas vaginalis: pathogenicity and potential role in human reproductive failure. Infection, 44(4), 447–458.

Mohebali M, Zarei Z, Khanailha K, Kia EB, Motavalli– Haghi A, Davoodi J, Tarighi F, Khodabakhsh M, Rezaeian M. (2019). Intestinal protozoa in domestic cats (carnivora : Felidae, Felis catus) in Northwestern Iran: a cross-sectional study with prevalent of microsporidian and coccidian parasites. Iran Journal Parasitol 14(1): 136–142.

Nutter, F. B., J. F. Levine, and M. K. Stoskopf. (2004). Reproductive Capacity of Free- Roaming Domestic Cats and Kitten Survival Rate. J. A. Vet. Med. Assoc. 225:1399-1402.

Parija, S. A. (2013). Balantidium colli in Pigs Regularly Slaughtred at Abattoirs of the Province of Messina: Journal of Veterinary Medicine 2:77-80.

Simamora, A. T. A. J., Suratma, N. A., & Apsari, I. A. P. (2015). Isolasi dan identifikasi oosista Toxoplasma gondii pada feses kucing dengan metode pengapungan gula sheater. Ind Med Vet, 4(2), 88-96.

Sucitrayani, P. T. E., I. B. M. Oka dan M. Dwinata. (2014). Prevalensi Infeksi Protozoa Saluran Pencernaan pada Kucing Lokal (Felis catus) di Denpasar. Buletin Veteriner Udayana. Vol:6, No. 2 : 153-159.

Wardhani, H. C. P. Rahmawati, L, dan Kummiabudhi, M. Y. (2021). Deteksi dan Prevalensi Jenis Telur Cacing Feses Kucing di Kota Surabaya. Jurnal Biosains Vol. 7 No. 2 Agustus 2021.

Yulfi, D. A. (2006). Prevalence of Infection with Entamoeba dispar, but not Entamoeba Hystolitica, in captive m




DOI: https://doi.org/10.33394/mvj.v4i2.13409

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.