Readability Analysis of Local Wisdom Non-Fiction Texts in Android-Based Interactive Multimedia for Elementary School Students With Fry Graph Formulas
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anih, E. d. (2016). Tingkat Keterbacaan Wacana Pada Buku Paket Kurikulum 2013 Kelas 4 Sekolah Dasar Menggunakan Formula Grafik Fry. Dalam Didaktik. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Subang.
Alwi, H. d. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Chall, J. &. (1995). Reability revisited: the new Dale-Chall readability formula. Cambridge Massachusetts: Brookline Books.
Fadilah, R. d. ( 2015). Buku Teks Bahasa Indonesia SMP dan SMA Kurikulum 2013 Terbitan Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan 2014. Jurnal Pena Indonesia (JPI): Jurnal Bahasa Indonesia, Sastra, Dan Pengajarannya.
Fajarini, U. (2014). Peranan Kearifan Lokal Dala Pendidikan Karakter. Social Science Education Journal.
Fatin, I. (2017). Keterbacaan Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum Edisi Revisi 2016 dengan Formula Fry. Belajar Bahasa 2.
Gumono. (2016). Analisis Tingkat Keterbacaan Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas VII Berbasis Kurikulum 2013. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Harjasujana, A. S. (1991). Pokok-pokok Materi Membaca dan Pengajarannya. Bandung: Kursus Pendalaman Materi BSBI IKIP Bandung.
Harjasujana, A. S. (1996). Membaca 2. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Hidayati Pertiwi, P. A. (2018). Penggunaan Formula Grafik Fry untuk Menganalisis Keterbacaan Wacana Mahasiswa PGSD. Jurnal Indonesia.
Ibnu, K. d. (2016). Tingkat Keterbacaan Wacana Nonfiksi Pada Buku Teks Bahasa Indonesia Pegangan Siswa SMA Kelas X Kurikulum 2013 dengan Menggunakan Metode Grafik Fry . Jurnal Humanika.
Imam Choirul, M. L. (2018). Keterbacaan Teks Dalam Buku Siswa Kelas VI Sekolah Dasar. Jurnal Review Pendidikan Dasar: Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian.
Khusnaini. ( 2020). Analisis Kesesuaian Kosa Kata Cerita Kelinci dan Kura-kura Menurut Teori Keterbacaan Grafik Fry. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Klare, G. (1984). Readability in the classroom. New York: Longman Inc.
Kridalaksana, H. (1990). Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit PT Gramedia.
Liotohe, W. K. (1991). Petunjuk Praktis Mengarang Cerita Anak-anak. Jakarta: Balai Pustaka.
Nurgianto, B. (2018). Teori Pengkajian Fiksi. Jakarta: Erlangga.
Nuryani. (2016). Tingkat Keterbacaan Soal Wacana Ujian Nasional Tingkat SMA Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Keilmuan Bahasa Sastra dan Pengajarannya.
Pebriana Hana, P. ( 2021). Analisis Keterbacaan Buku Teks Siswa Kelas IV Pada Tema 1 Dengan Menggunakan Grafik Fry . Jurnal Pendidikan dan Konseling.
Periangan, B. (2011). Perancangan Media Interaktif Belajar Mengenal angka Bagi Anak Prasekolah . Bandung: Universitas Komputer Indonesia.
Rabbani Dzulfikar, F. E. (2019). Analisis Kesesuaian Tingkat Keterbacaan Pada Cerita Rakyat "Asal Muasal Situ Sanghyang dan Si Buncireung" Sebagai Alternatif Bahan Ajar Di SMA Kelas X Semester 1. Jurnal Metabasa.
Ramdani, M. H. (2014). Menumbuhkan Minat Membaca pada Anak Usia Dini. Jakarta: Luxima.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Surjono, H. D. (2017). Multimedia Pembelajaran Interaktif Konsep dan Pengembangan. Yogyakarta: UNY Press.
Suyoto, S. d. ( 2015). Dasar Media Penelitian. Yogyakarta: Literasi Media Publishing.
Yasa, K. N. (2013). Kecermatan Formula Keterbacaan Sebagai Penentu Keefektifan Teks. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran.
DOI: https://doi.org/10.33394/jk.v8i2.5140
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Ravinda Vinda Mahendri

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Kependidikan : Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Pembelajaran
E-ISSN: 2442-7667
Published by LPPM Universitas Pendidikan Mandalika
Email: [email protected]
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.