Analisis Fenol Total Teh Hijau Komersial (Camellia sinensis L)

Faizul Bayani, Jamilul Mujaddid

Abstract


Teh (Camellia sinensis L) berpotensi besar sebagai obat dan pengawet bahan pangan karena mengandung zat antioksidan yaitu katekin dan tannin. Kedua senyawa ini merupakan derivat dari flavonoid serta telah dikenal sebagai fenol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya fenol dalam produk komersial teh hijau serta mengukur kadar fenol totalnya menggunakan spektofotometer UV-Vis. Sampel yang digunakan adalah 5 macam produk komersial teh hijau yakni (1) Sampel A ; (2) Sampel B ; (3) Sampel C ; (4) Sampel D ; dan (5) Sampel E. Sampel ini diambil secara acak (random) dari berbagai jenis teh hijau produk komersial yang ada di kota Mataram. Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata kadar fenol total dari kelima jenis produk teh hijau berturut-turut adalah 4,618 gr/kg; 4,600 gr/kg; 5,012; 4,906; 4,408. Hasil uji statistik dengan ANAVA satu arah menunjukkan bahwa kadar fenol total dari kelima jenis produk teh tersebut tidak berbeda nyata pada α = 5%, yang ditunjukkan oleh Fhitung = 2,943 yang lebih kecil dari Ftabel (5%) = 3,48. Hal ini disebabkan oleh proses pengolahan teh hijau secara umum relatif sama di setiap perusahaan dan varietas teh yang digunakan sebagai produk juga sama yaitu varietas Assamica.

Keywords


Fenol, Camellia sinensis L

Full Text:

PDF

References


Andarwulan., Shetty. 1999. Analisa Total Fenol. Bandung: Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, Vol.XIII, No. 2

Adisewojo, 1995. Bercocok Tanam Teh. Bandung: Sumur Bandung

Anonim, 1999. Bahaya Teh Celup dan Manfaat Teh Hijau. Didownload dari http://www.mail.archive.com/[email protected]/msg06575.html.

Anonim, 2003. Minum Teh Dan Khasiatnya Bagi Kesehatan. Didowload dari http://www.sinarharapan.co.id/iptek/kesehatan/2003/1010/kesl.html.

Bambang., Tadjudin, A., Affandi, A. 1999. Rancang Bangun Proses Teh Hijau Berkadar Katekin Tinggi. http://[email protected]

Fessenden. 1999. Kimia Organik Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Gibbs, M.A. 1926. Phenol tests.Wahington: Download dari www.jbc.org.

Gani, M.A. 2002. Dasar Dasar Budidaya Teh. Jakarta: Penebar Swadaya

Harbone, J.B. 1993. Metode Fitokimia. Bandung: ITB

Hartoyo, 2003. Teh dan Khasiatnya Bagi Kesehatan. Jakarta: Penebar Swadaya.

Hendayana, 1994. Kimia Analisis Instrumen. Semarang: IKIP Semarang.

Hernani., Raharjo, M, 2005. Tanaman Berkhasiat Antioksidan. Jakarta: Penebar Swadaya.

Imansyah, B.S. 2005. Segarkan Tubuh Dengan Teh. Didownload dari http://www.pikiranrakyat.com/cetak/2005/1205/08/cakrawala/lainnya 07.html

Kamal, 1985. Pembudidayaan dan Pengolahan Teh. Jakarta: Penebar Swadaya.

Kartasapoetra, G. 2004. Budidaya Tanaman Berkhasiat Obat. Jakarta: Rineka Cipta.

Kurnia, K. 1981. Petunjuk Praktikum Biokimia. Bandung: Alumni.

Lunder, T.L. 1993. Catechin of Green Tea Antioxidant Activity. America: Nestle Reseach Center.

Nazaruddin., Paimin, B.F. 1993. Teh Pembudidayaan dan Pengolahan. Jakarta: PenebarSwadaya.

Pambudi, joko. 2002. Potensi Teh Sebagai Sumber Zat Gizi dan Perannya dalam Kesehatan. Didownload dari http://www.orst.edu/dept.

Riawan, S. 1990. Kimia Organik. Jakarta: Binarupa Aksara.

Sembiring, R.K. 1995. Analisis Regresi. Bandung: ITB Press

Siswandono., Sukarjo, B. 2000. Kimia Medisinal. Jakarta: Erlangga.

Underwod, A.L., Day, R.A. 1999. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta: Erlangga.

Winarno, F.G. 2004. Kimia Bahan Pangan dan Gizi. Jakarta: Erlangga

Wiryowidagdo, S., Sitanggang, M. 2004. Tanaman Obat Untuk Penyakit JantungDarah Tinggi dan Kolesterol. Jakarta: Agro Media Pustaka.




DOI: https://doi.org/10.33394/hjkk.v3i2.691

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.