HUBUNGAN ANTARA SIKAP KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN EMPATI SISWA

Aluh Hartati, Nunung Astriningsih

Abstract


Sejak dilahirkan individu senantiasa membutuhkan pergaulan dengan orang lain dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya seperti makanan, minuman dan sebagainya. Jika idividu berhasil dalam memenuhi kebutuhannya, maka dia merasa puas, dan sebaliknya kegagalan dalam memenuhi kebutuhan ini akan banyak menimbulkan masalah baik bagi dirinya maupun bagi lingkungannya. Dalam mengikuti proses belajar mengajar kemandirian sangat penting bagi siswa untuk memiliki sikap tanggung jawab karena dengan memiliki kemandirian dalam belajar siswa dapat memperbaiki kekurangan yang dimilikinya. Empati adalah suatu kemampuan seseorang untuk dapat mengerti perasaan dan emosi orang lain, dan juga kemampuan membayangkan diri sendiri di tempat orang lain dan menghayati pengalaman orang, kemandirian belajar merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mengedalikan emosi dalam melakukan aktivitas belajar dengan cara melatih diri sendiri tanpa bergantung pada orang lain untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang mempunyai kebebasan dalam membuat keputusan serta mampu bertanggung jawab atas tindakannya, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana tingkat Hubungan antara Sikap Kemandirian Belajar dengan Empati Pada Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 24 Mataram Kota Mataram Tahun Pelajaran 2019/2020? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan antara Sikap Kemandirian Belajar dengan Empati Pada Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 24 Mataram Kota Mataram Tahun Pelajaran 2019/2020, Jumlah populasi sebanyak 29 siswa, metode dalam pengumpulan data menggunakan metode angket sebagai metode pokok, observasi, dokumentasi, dan wawancara sebagai metode pelengkap. Analisis data menggunakan rumus product moment. Bedasarkan hasil analisis data dengan taraf signifikan 5% maka diperoleh hasil penelitian yaitu nilai rxy lebih besar dari nilai r product moment (rxy0.455 > r product moment 0,367) kenyataan ini menunjukkan bahwa nilai rxy yang diperoleh dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa: Ada Hubungan antara Sikap Kemandirian Belajar dengan Empati Pada Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 24 Mataram Kota Mataram Tahun Pelajaran 2019/2020, dengan demikian dalam penelitian ini dinyatakan Signifikan.

Kata Kunci: Kemandirian Belajar, Empati


Full Text:

PDF

References


Ali & Asrori. 2010. Psikologi Remaja (Perkembangan Peserta Didik). Jakarta: PT. Bumi Aksara

Bachtiar, A. 2014. Dahsatnya Berpikir dan Berkepribadian positif. Yogyakarta. Araska

Baron, R. A. & Byrne. 2003. Psikologi Sosial. Jilid I Edisi Kesepuluh. Penerjemah: Ratna Djuwita, dkk. Jakarta: Erlangga.

Bastaman, H.D. 1996. Meraih Hidup Bermakna Kisah Pribadi dengan Pengalaman Tragis. Jakarta. Paramadina.

Bernard, M. F. 1991. Taking The Stress Out of Teaching. Melborne Australia: Collins Dove.

Caprara, G.V., & Steca, P. 2006. The contribusi of self-regulatory efficacy beliefs in managing affect and family relationships to positive thinking and hedonic balance. Journal of Clinical and Social Psychology, 25, 603-627.

Davison, G.C., Neale, J.M., Kring, A.M., 2006. Psikologi Abnormal: (Terjemahan: Noermalasari Fajar). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Dayakisni, T. & Hudania.2003. Psikologi Sosial Jilid I. Malang: UMM Press.

Desmita. 2014. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Elfiky Ibrahim. 2008. Terapi berpikir positif. Jakarta. Zama.

Fatimah, Enung. 2010. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: CV Pustaka Setia

Goble, F. G. 2004. Ma hab Ketiga Psikologi Humanistik Abraham Maslow. Jakarta: Kanisius.

Gunarsa, S. D dan Yulia, G. S. D. 2010. Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. PT. BPK Gunung Mulia. Jakarta

Gunarsa, Singgih D. (2004). Bunga Rampai Psikologi Perkembangan Dari Anak Sampai Usia Lanjut. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Gunarsa, Y. Singgih D. dan Singgih D, Gunarsa.(2004). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Hariadi. A dan Aluh H. 2016. Panduan Pelatihan Self Advocacy Siswa SMP untuk Konselor Sekolah. LPP Mandala. Mataram

Hill, N. & Ritt, M.J. 2004. Keys to Positive Thinking. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer

Kivimaki., dkk. 2005. Optimism and Pessimism as Predictors of Change in Health After Death or Onset of Severe Illness in Family. Journal of Health Psychology, Vol. 24, No. 4, 413-421

Limbert, C. 2004. Psychological wellbieng and satisfaction amongst military personel on unaccompanied tours: the impact of perceived social support and coping strategies. Journal of Military Psychology, 16(1), 37-51.

Margono, S. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Santrock, J. W. 1998. Adolesence. Seventh Edition. New York: Mc Graw Hill.

Santrock, J.W. 2003. Life Span Development Perkembangan Masa Hidup. edisi kelima. Jakarta: Erlangga.

Seligmen. 1991. Learned Optimism. New York: Alfred AKnof Publiser.

Sobur, A. 2013. Psikologi umum. Bandung: CV Pustaka Setia

Stallard, P. 2005. A clinician’s guide to think good-feel good: using cbt with children and young people. West sussex: John Wiley & Sons.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Suharsimi, A. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Edisi Revisi VI). Jakarta: Rineka Cipta

Suryabrata, S. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta: CV. Rajawali.




DOI: https://doi.org/10.33394/realita.v5i1.2901

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.

            

 

 

  Web Analytics