Efektivitas Teknik Cognitive Restructuring Untuk Meningkatkan Self-Concept Pada Remaja Broken Home

Ayu Kharisma Paramita Mulyanto

Abstract


Self­-concept termasuk pandangan individu mengenai diri sendiri, termasuk keyakinan, nilai-nilai dan gambaran diri. Remaja dari keluarga broken home, urgensi self-concept bisa menjadi lebih kompleks dan berpotensi mempunyai dampak yang lebih signifikan. Akibat dari situasi tersebut mereka merasa terjebak dari dua keluarga dan mungkin sulit untuk memahami siapa sebenarnya diri mereka. Tujuan kajian ini untuk menguji keefektifan pendekatan cognitive behavior therapy untuk meningkatkan self-concept pada remaja broken home dengan memakai teknik cognitive restructuring. Pendekatan yang dipergunakan pada kajian ini ialah kuantitatif dengan jenis single subject design (SSD). Sampel yang dipergunakan yakni 1 subjek yang dikategorikan mempunyai self-concept rendah. Metode pengumpulan data yang dipergunakan yakni observasi dan skala pengukuran self-concept. Teknik analisis yang dipergunakan yakni analisis dalam kondisi dan analisis antar kondisi. Hasil analisis dalam kondisi dan analsisi antar kondisi juga memperlihatkan positif atau meningkat, yang mana nilai akhir overlap pada analisis antar kondisi senilai 0% yang memperlihatkan bertambah kecil nilai maka semakin baik, dan juga diperkuat dengan hasil post-test diakhir intervensi (B) dengan memperoleh skor 125 yang dikategorikan sedang, setelah diberikan konseling individu dengan pendekatan cognitive behavior therapy (CBT) teknik cognitive restructuring.

Kata Kunci: Self-concept, broken home, cognitive restructuring


Keywords


Self-concept, broken home, cognitive restructuring

Full Text:

PDF

References


Asri, D. (2020). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Terbentuknya Konsep Diri Remaja (Studi Kualitatif pada Siswa SMPN 6 Kota Madiun). Jurnal Konseling Gusjigang Vol. 6, No. 1, Juni 2020, Hal. 1-11.

Burhanuddin, H., & Thohiroh, M. (2021). Pola Asuh Orang Tua pada Anak Broken Home (Studi di Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro). Journal Of Psychology and Child Development.

Burns, R. (1993). Konsep Diri; Teori, Pengukuran, Perkembangan dan Perilaku. Jakarta.

Centi, P. (1993). Mengapa Rendah Diri? Yogyakarta : Kanisius.

Gumilang, G., & Ariyanto, R. (2018). Keefektifan Teknik Cognitive Restructuring Untuk Meningkatkan Keterbukaan Diri Siswa Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Grogol Tahun Ajaran 2017/2018. hal. 6.

Hartanti, J. (2011). Hubungan Pola Asuh Otoriter Orangtua dan Kecemasan Sosial Remaja dengan Konsep Diri Remaja Akhir di SMA Negeri 10 Surabaya. Jurnal Wahana Universitas PGRI Adi Buana Surabaya.

Hurlock, E. (1999). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan SepanjangRentang Kehidupan. Alih bahasa: Istiwidayati & Soedjarwo. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

Islamarinda, K. (2018). Studi tentang Resiliensi Broken Home Kelas VIII Di SMPN 3 Candi Sidoarjo. Jurnal Mahasiswa Bimbingan Konseling Unesa.

Islamiah, N., Daengsari, D., & Hartiani , F. (2005). Cognitive Behavior Therapy Untuk Meningkatkan Self-Esteem Pada Anak Usia Sekolah. Jur. Ilm. Kel. & Kons., September 2015, p : 142-152.

Lianawati, A. (2017). Implementasi Keterampilan Konseling Dalam Layanan Konseling Individual. Jambore Konselor.

Monks, d. (2002). Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Mutia Annur, C. (2023, Maret 02). Diambil kembali dari databoks: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/03/02/bukan-jakarta-ini-provinsi-dengan-kasus-perceraian-tertinggi-di-indonesia-pada-2022

Muttaqin, I., & Sulistyo, B. ( 2019). Analisis Faktor Penyebab Dan Dampak Keluarga Broken Home. Jurnal Studi Gender dan Anak.

Nitisari, R. (2021, April 13). Dukungan Emosional Komunitas Hamur Pada Anggotanya Yang Mengalami Broken Home. Skripsi. Universitas Mercu Buana Yogyakarta.

Oktaviani, C. (2014, Agustus 29). Konsep Diri Remaja Dari Keluarga Broken Home .

Prabandani, L. (2017). Hubungan Antara Intensitas Komunikasi Dalam Keluarga Broken Home dan Interaksi Peer Group dengan Konsep Diri Remaja. Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang .

Santrock, J. (2003). Adolescence. Penerbit Erlangga.

Sukmadinata, N. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Indonesia: Gramedia.

Sumartini, T. (2015, Mei). Mengembangkan Self Concept Siswa Melalui Model. Jurnal Pendidikan Matematika, 48.

Sunanto, J., Takeuchi, & Nakata. (2006). Penelitian-Subyek Tunggal. Bandung.

Willis, S. (2015). Konseling Keluarga (Family Counseling) : Suatu Upaya Membantu Anggota Keluarga Memecahkan Masalah Komunikasi Di Dalam Sistem Keluarga. Bandung: Alfabeta.

Wulandari, E., & Laksana, B. (2023). Efektivitas Pelatihan Smart Moslem Untuk Meningkatkan Self-Concept Remaja. Jurnal Bimbingan dan Konseling, 87-88.

Yusadri. (2020). Efektivitas Teknik Restrukturisasi Kognitif dalam Konseling Individual untuk Mereduksi Perilaku Merokok. Jurnal Kajian Konseling, 59-60.

Zuraidah. (2016). Analisa Perilaku Remaja Dari Keluarga Broken Home. Jurnal Kognisi, 57-58.




DOI: https://doi.org/10.33394/realita.v9i2.12562

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.

            

 

 

  Web Analytics