DETEKSI DAN PREVALENSI EKTOPARASIT PADA KUCING KAMPUNG (Felis silventris catus) DI PASAR TRADISIONAL KOTA MATARAM

iri yanti iri yanti, Ni Luh Lasmi Purwanti, Novarina Sulsia Ista'in Ningtyas, Candra Dwi Atma

Abstract


Kucing liar adalah kucing yang tidak memiliki pemilik, sehingga kucing bisa hidup berkeliaran. Hewan tersebut sering dijumpai di pasar-pasar tradisional khususnya di tempat pembuangan sampah. Tempat pembuangan sampah merupakan lingkungan  yang kotor dan lembab yang dapat menjadi tempat perkembangan beberapa agent penyakit. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan akan dampak mengenai kejadian pada penyakit ektoparasit sehingga masyarakat cenderung acuh  terhadap kasus tersebut. Dengan memperhatikan hal tersebut, maka perlu dilakukan pendeteksian ektoparasit pada kucing liar sehingga dapat diambil suatu langkah kebijaksanaan terutama untuk penanggulangannya. Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya infeksi ektoparasit. Banyak sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 163 ekor kucing liar yang ada di pasar tradisional Kota Mataram yang terdiri dari 19 pasar tradisional yakni (Pasar Kebon Roek, pasar Ampenan ACC, pasar Perumnas, pasar Pagesangan, pasar Pagutan, pasar Karang Sukun, pasar Dasan Agung, pasar Rembige, pasar Cemara, pasar Karang Medain, pasar Cakranegara, pasar Karang Lelede, pasar Sindu, pasar Sayang- Sayang, pasar Karang Seraya, pasar Panglima, pasar Mandalika, pasar Selagalas dan pasar Abian Tubuh). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai September 2023. Pemeriksaan ektoparasit dilakukan di Laboratorium Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Pendidikan Mandalika Devisi Parasitologi. Berdasarkan hasil pemeriksaan dinyatakan 139 sampel positif terinfeksi ekoparasit dan 24 sampel lainnya dinyatakan negatif. Presentasi ektoparasit pada kucing liar di pasar tradisional Kota Mataram yaitu 85,3% yang terdiri dari Pinjal Ctenocephalides felis 57,7% dan Kutu Felicola subrostratus 27,7%. Tingginya infeksi ektoparasit tersebut dapat menyebabkan reaksi alergi, dermatitis, anemia, gangguan hipersentivitas, kesakitan bahkan kematian.


Keywords


Kucing, Ctenocephalides felis, Felicola subrostratus, Pasar Kota Mataram.

References


Bashofi, A., Soviana, S., Ridwan, Y. (2015). Infestasi Pinjal Dan Infeksi Dipylidium caninum linnaeus Pada Kucing Liar Di Lingkungan Kampus Institut Pertanian Bogor, Kecamatan Dramaga. J. Entomol. Indones, 12 (2), 108–114.

Beugnet, F., Bourdeau, P., Chalvet, M. K., Cozma, V., Farkas, R., Guillot, J., dan Vlaminck, K. (2018). Parasites of domestic owned cats in Europe: co-infestations and risk factors. Parasites & Vectors, 11(1), 1-14.

Beugnet, F., Bourdeau, P., Chalvet, M. K., dan Cozma, V. (2014). Prevalence of endoparasites in stray and fostered dogs and cats in northern France. Veterinary Parasitology, 204(3-4), 291-297.

Dryden, M. W. (2010). Flea and Tick Control in the 21st Century: Challenges and Opportunities. Veterinary Dermatology, 21(5), 435-440.

Fauziyah, S., Furqoni, A.H., Fahmi, N.F., Pranoto, A., Baskara, P.G., Safitri, L.R., Salma, Z. ( 2020). Ectoparasite Infestation Among Stray Cats Around Surabaya Traditional Market, Indonesia. J. Trop. Biodivers. Biotechnol, 5 (3), 201–210.

Hadi, U.K., Soviana, S. (2010). Ektoparasit: Pengenalan, Identifikasi, Dan Pengendaliannya. Bogor (Id): IPB Press.

Kim, K. C., dan Emerson, K. C. (2004). An illustrated key to the species of the acanthocerini (Phthiraptera: Ischnocera) found on the domestic dogs and cats of North America. The Great Lakes Entomologist, 37(2), 57-75.

Lestari, E., Rahmawati, R., dan Ningsih, D. P. (2020). Hubungan Infestasi Ctenocephalides felis dan Xenopsylla cheopis dengan Perawatan Kucing Rumah (Felis catus) di Kabupaten Banjarnegara. Balaba: Jurnal Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara, 123-134.

Maharani, R., Mahatma, R., dan Titrawani. (2016). Ektoparasit Pada Kucing (Felis Domestica, Linnaeus 1758) Di Kota Pekanbaru. Repository Fmipa Universitas Riau, 1–11.

Martin, S.W., Meek, A., Dan Willberg, P. (1987). Veterinary Epidemiologi Ames lowa lowa state Universitas Presis.

Rahmiati, D.U., Wismandanu, O., Anggaeni, T.K. (2020). Kontrol Populasi Dengan Kegiatan Sterilisasi Kucing Liar Di Lingkungan Unpad. Dharmakarya J. Apl. Ipteks, 9 (2), 114–116.

Sahimin, N. (2012). Biodiversity and Epidemiology Study of Macroparasites from Stray Cats in Peninsular Malaysia. University Malaya. [SKRIPSI].

Setiyanto, O. (2020). Laporan Kasus : Korneal Ulcer Karena Secondari Trauma Keratokojuntivitis sicca Pada Kucing. Media Kedokteran Hewan, 31 (2), 85.

Siagian, T.B., dan Fikri, F.H. (2019). Infestasi Pada Kucing Diklinik Hewan Kabupaten Bogor. Seminar Nasional Teknologi Terapan Inovasi Dan Rekayasa (SNT2IR),480-484.

Sparkes, A.H., dan Gruffydd, J. T. J. (2017). Flea infestation, the environment and welfare: What makes a cat a good candidate for flea control?. Journal of Feline Medicine and Surgery, 19(6), 595-605.

Sucitrayani, P.T.E., Oka, I.B.M., Dwinata, M. (2014) Prevalensi Infeksi Protozoa Saluran Pencernaan Pada Kucing Lokal Felis catus Di Denpasar. Buletin Veteriner Udayana, 6(2), 153-159.

White, S. (2019). Pengaruh Gigitan Ctenocephalides felis terhadap Rambut Kucing. Jurnal Kedokteran Hewan, 72(3), 201-214.




DOI: https://doi.org/10.33394/mvj.v4i1.9752

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.