Efektivitas Pemberian Albendazole Terhadap Tingkat Kejadian Helminthiasis Pada Kuda Cidomo Di Pasar Tradisional Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat

Dwi Agung Nugroho, Kunti Tirtasari, Novarina Sulsia Ista'In Ningtyas

Abstract


Kuda cidomo di pasar gunungsari memiliki kondis kesehatan yang terlihat memprihatinkan karena banyak tenaga kuda yang dieksploitasi tanpa ditunjang dengan kebutuhan nutrisi yang cukup dan perawatan yang baik. Salah satu faktor pendukung kondisi tersebut antara lain yaitu adanya infeksi cacing. Albendazole adalah obat cacing derivat benzimidazol berspektrum luas. Pengaruh Pemberian Albendazole Terhadap Helminthiasis pada hewan, seperti kuda , sapi dan babi yang dapat diberikan secara peroral. dosis tunggal efektif untuk infeksi cacing nematoda. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas pemberian obat cacing pada kuda Cidomo di Pasar Kecamatan Lombok Barat dengan menerapkan metode fecal Egg Count Reduction Test (FECRT). Penelitian dengan rancangan community field trial dilakukan pada kelompok kuda cidomo dengan 25 sampel feses kuda cidomo yang diambil pengujian dilakukan dengan menggunakan metode pengapungan menggunakan Mc Master untuk mendapatkan nilai EPG. Berdasarkan hasil penelitian 25 sampel feses kuda cidomo dan 23 sampel dinyatakan terinfeksi helmintiasis di Pasar Tradisional Kecamatan Gunungsari yang sudah diperikasa. Sampel yang positif cacingan akan diberikan albendazole (1-2 bolus/100-200 Kg/BB). 10 hari setelah pemberian albendazol, semua sampel menunjukan adanya penurunan nilai EPG sesudah diberikan albendazole dengan persentase nilai Fecal Egg Count Reduction (FECRT) sebesar 90%. yang menunjukan albendazole dapat digunakan mampu untuk mengatasi kasus helmintiasis pada kuda cidomo di pasar tradisional kecamatan gunung sari karena mampu menurunkan nilai EPG (Egg per Gram of Faeces) tetapi belum mencapai standar efektivitas (≥ 95%).


Keywords


Kuda, Cidomo, Helmint

Full Text:

PDF

References


Antaressa, A. 2011. Management of Horse Feces (Equus Caballus) At Nusantara Polo Club (NPC), Karanggan, Bogor.

Astiti, L. G., dan Khalid. 2012. Pengendalian Fasciolosis dengan Preparat Albendazoledan Ivermectin Pada Sapi balidi Pulau Lombok. Seminar Nasional Teknologi Peternakan. Mataram.

Beriajaya, Suhardono. 1997. Penanggulangan nematodiasis pada ruminansia kecil secara terpadu antara manajemen, nutrisi dan obat cacing. Prosiding Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner 1997.Jilid 1 : 110-120..

Belschner, H.G. 1969. Horse Disease Agricultural and Livestock Series. Angus and Robertson LTD. Sydney. Pp:36-44

Blakely dan Bade, 1991.ilmu peternakan(Terjemahan).Yogyakarta; Gajah Mada University pers.

Boes, J., L. Eriksen, and P. Nansen. 1998. Embryonisation and infectivity of ascaris suum eggs isolated from worms expelled by pigs treated with albendazole, pyrantel pamoate, ivermectin or piperazine dihydro chloride. Veterinary Parasitology 75:181-190.

Bowling, A. T. & A. Ruvinsky. 2000. The Genetics of the Horse. CAB International Publishing. London

Brander, G.C., D.M. Pugh and R.J. Baywater. 1980. The Veterinary Applied Pharmacology and Therapeutics, 4th Ed. Bailliere Tindall, London.

De Greaf. claerebout, E, and GGeldhof. P. 2013 Anthelmintic Resistance of Gastrointestinal nematodes cattle. Vlaams Diergeneeskd Tijdschr. 82:113-123.

Dharmawan, N.S. 2015. Urgensi Penanganan Kasus Helminthiasis Pada Ternak di Wilayah Semi-Ringkai Kepulauan NTT: dengan Referensi Khusus SistiserkosisTaeniasis. Denpasar. Seminar Nasional Ke-3 FKH Undana.

Garg, R., R.R. Kumar, C.L. Yadav and P. Banerjee. 2007. Duration of Anthelmint Effect of Tree Formulations of lvermect (Oral, Injectable dan Pour-on) Again Multiple Anthelmintic-Rcsistar Haemonchus contorrus in Shee1. Veterinary Research Communicatior. 31:749-755.

Hafidhi, M.I. 2016. Rekomendasi Anthelmetika Berdasarkan Deteksi Helmintiasis Pada Kuda Tunggang Di Tempat Wisata Kopeng, Semarang, Jawa Tengah (Doctoral Dissertation, Universitas Gadjah Mada).

J, Vercruysse, P. Holdsworth, T. Letonja, D, Barth G. Conder, K. Hamamoto, K. Okana Parasitologi 96 (2001) 171-193.

Katzung, B.G. 2004. Farmakologi Dasar dan Klinik (3 ed). Jakarta, Indonesia: Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran UNAIR

Levine, N.D. 1994. Buku Pelajaran Parasitologi Veteriner. Second edition. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta

Mumpuni, S., S. Subekti, S. Koesdarto, H. Puspitawati dan Kusnoto. 2007. Penuntun Praktikum Ilmu Penyakit Helminth Veteriner. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga. Surabaya.

Setevenson, M 2012. An Intruduction To Veterinary Epideomology Epicentre. IVABS Massey University, Palamerston North, New Zealand.

Stevenson, (2012) Oprations management 11th Edition ,New York McGraw Hill.

Soehardjono, O. 1990. Kuda. Yayasan Pamulang, Jakarta.

Slovin, M.J., 1960. Sampling, Simon and Schuster Inc. New York

Subronto. 2006. Penyakit Infeksi Parasit dan Mikroba Pada Anjing dan Kucing. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta: 56-61.

Syarif, A., dan Elysabeth. 2007. Farmakologi dan Terapi . 5 ed. S. G. Gunawan, R. Setiabudy, & Elysabeth, Eds. Jakarta, Indonesia: Badan Penerbit FKUI.

Syarif, A and Elysabeth. 2007. Anthelmintik. Edisi 5. Jakarta : Gaya Baru.

Sweetman, S et al. 2009. Martindale 36th. The Pharmaceutical, Press, London.

Thiempont,D F Rochetta,dan O,F,J.Vaaparijs,2003.Diagnosing Helminthiasis By Coprogical Examnation. Belgium Jansssen Animal Health.

Widyastuti, S.K., Satria, Y.P., Ida, A.P.A. 2017. Identifikasi dan Prevalensi Nematoda Saluran Pencernaan Kuda Lokal (Equss caballus) di Kecamatan Moyo Hilir Sumbawa. Denpasar. Indonesia Medicus Veterinus.

Zulfikar, Hambal, Razali. (2012). Derajat Infestasi Parasit Nematoda Gastrointestinal Pada Sapi di Aceh Bagian Tengah. Aceh: Universitas Syiah Kuala




DOI: https://doi.org/10.33394/mvj.v2i1.5148

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.