Perbandingan Waktu Post Thawing Motility (PTM) Semen Beku Sapi Bali Terhadap Media Air Dengan Suhu 37ºC

Ahmad Syamlan, Maratun Janah, Candra Dwi Atma, Kunti Tirtasari

Abstract


Thawing merupakan pencairan kembali semen yang telah dibekukan sebelum dilakukan Inseminasi Buatan (IB), Suhu dan Lama thawing mempunyai pengaruh besar terhadap keadaan spermatozoa khususnya keutuhan spermatozoa sehingga tetap memiliki kemampuan membuahi ovum yang tinggi. Oleh karena itu, untuk mendpatkan kualitas spermatozoa semen beku sapi Bali yang memenuhi kritaria dalam pelaksanaan IB dibutuhkan kombinasi suhu dan lama thawing yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui suhu dan waktu lama thawing semen beku sapi Bali yang optimal untuk digunakan dalam IB. penelitian dilakukan mulai tanggal 8 Maret 2021 sampai dengan 10 Maret 2021. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semen beku dari sapi Bali dari Balai Inseminasi Buatan Daerah (BBID) Banyumulek. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan 4 perlakuan yaitu suhu 37ºC dan lama thawing 30 menit, 60 menit, 90 menit dan 120 menit. Tiap perlakuan diuang sebanyak 3 kali. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah motilitas dan viailitas spermatozoa. Motilitas diamati dengan metode mikroskop sedangkan viabilitas diamati dengan pewarnaan eosin-negrosin. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu dan waktu lama thawing berpengaruh terhadap kualitas spermatozoa semen beku sapi Bali. Pada motilitas spermatozoa dengan suhu  37ºC dengan waktu lama thawing 120 menit sangat kurang optimal untuk digunakan saat IB, Persentase viablitas spermatozoa pada suhu  37ºC dengan waktu lama thawing 30 menit, 60 menit dan 90 menit masih layak digunakan untuk digunakan dalam IB, karena pada suhu dan lama thawing tersebut, menunjukkan hasil 50% keatas.

Keywords


Thawing, Kualitas Spermatozoa, Sapi Bali, Motilitas, Viabilitas

Full Text:

PDF

References


Departemen Pertanian Direktorat Jendral Produksi Peternakan. 2000. Prosedur Tetap (Protap) Produksi dan Distribusi Semen Beku. Jakarta : Direktorat Perbibitan.

Garner D.L. and E.S.E. Hafez. 2000. Spermatozoa and Seminal Plasma. E. S. E. Hafez (Ed). Reproduction in Farm Animal 7th. Ed. Lippomcott Wiliams and wilkins. Philadelphia. 96-106.

Kemas Ali Hanafiah. 2006. Dasar-dasar Statistika. Jakarta: PT Raya Grafindo Persada. Hal.257-262.

Partodiharjo, S. 1992. Fisiologi Reproduksi Hewan. Mutiara Sumber Widya. IPB. Bogor.

Situmorang, Chaidir. 2003. Mengikuti Prosedur Menjaja Keselamatan Dan Kesehatan Kerja. Jakarta

Susilawati, T. 2013. Pedoman Inseminasi Buatan Pada Ternak Universitas Brawijaya (UB) Press. Malang. ISBN 978-602-203-458-2.

Tambing, S. N, Toelihere, M. R dan Yusuf. 2000. Optimasi Program Inseminasi Buatan pada Kerbau. Wartazoa.

Toelihere, M.R., 1993. Inseminasi Buatan pada Ternak, Angkasa, Bandung.




DOI: https://doi.org/10.33394/mvj.v1i2.4289

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.