Peran Keluarga dan Masyarakat dalam Membentuk Etika Anak Remaja

Ni Putu Murniasih

Abstract


Etika anak remaja adalah aspek penting dalam perkembangan pribadi mereka. Keluarga dan masyarakat memiliki peran yang sangat signifikan dalam membentuk etika remaja. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan peran yang dimainkan oleh keluarga dan masyarakat dalam membentuk etika anak remaja. Penelitian ini dilakukan pada seluruh keluarga yang berAgama Hindu di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Mesuji. Populasi penelitian yaitu seluruh umat Hindu yang memiliki anak usia remaja di Kecamatan Tanjung Raya yang berjumlah 90 kepala keluarga. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 35 responden. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner dengan 30 butir pertanyaan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang dianalisis manggunakan uji korelasi Product Moment dengan taraf signifikan 5 %. Berdasarkan hasil analisis data bahwa Kondisi etika anak yang diambil dari hasil penilai oleh anak dan orang tua mengenai etika yaitu anak (2,99 – 3,01) dan orang tua (2,75 – 3), berpengaruh positif antara lingkungan keluarga dengan etika yang dimiliki anak remaja dengan nilai r = 0,85 > 0,25 serta berpengaruh positif antara lingkungan masyarakat dengan etika yang dimiliki anak remaja dengan nilai r = 0,85 > 0,25. Berdasarkan hasil analisi tersebut dapat dinyatakan bahwa dalam rangka membentuk etika anak remaja yang kuat, diperlukan kerja sama antara keluarga dan Masyarakat, dimana orang tua, guru, dan anggota masyarakat harus berperan aktif dalam memberikan contoh yang baik dan memastikan bahwa remaja memiliki akses ke lingkungan yang mendukung perkembangan moral mereka. Dengan demikian, etika anak remaja dapat berkembang secara positif, membantu mereka menjadi individu yang berintegritas dan bertanggung jawab dalam masyarakat.

Keywords


Keluarga, Masyarakat, Etika Anak Remaja

Full Text:

PDF

References


Bandura, A. (1977). Social Learning Theory. Prentice Hall.

Baumrind, D. (1967). Child Care Practices Anteceding Three Patterns of Preschool Behavior. Genetic Psychology Monographs, 75(1), 43–88.)

Berkowitz, M. W. (2012). The Science of Character Education. In J. A. Durlak, C. E. Domitrovich, R. P. Weissberg, & T. P. Gullotta (Eds.), Handbook of Social and Emotional Learning: Research and Practice (pp. 265–278). The Guilford Press.

Darling, N., & Steinberg, L. (1993). Parenting style as context: An integrative model. Psychological Bulletin, 113(3), 487-496.

Darling, N., & Steinberg, L. (1993). Parenting Style as Context: An Integrative Model. Psychological Bulletin, 113(3)

Eccles, J. S., & Gootman, J. A. (Eds.). (2002). Community Programs to Promote Youth Development. National Academies Press.

Faisal. Ismail. (1998:178). Pengertian etika dan moral.

Lerner, R. M., Lerner, J. V., & Almerigi, J. B. (2005). The “Five Cs” of Positive Youth Development: A Conceptual Model for Understanding the Effects of Youth Program Participation. Applied Developmental Science, 9(3), 169–172.

Lickona, T. (1992). Educating for Character: How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility. Bantam.

National Research Council and Institute of Medicine. (2002). Community Programs to Promote Youth Development. National Academies Press.

Strasburger, V. C., Jordan, A. B., & Donnerstein, E. (2010). Health effects of media on children and adolescents. Pediatrics, 125(4), 756-767.

Titib, Made. 2012:2. Peranan keluarga. (Online) diakses pada tanggal 08 Februari 2023

Triguuna et al. (1993). Pengertian masyarakat. (online) http://belajarpsikologi.com /masyarakat-sebagai-wadah-pendidikan/ . diakses pada tanggal 12 Februari 2023


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Jurnal Ilmiah IKIP Mataram