PEMBELAJARAN PERKALIAN DENGAN AKTIVITAS PERMAINAN MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI SDN 43 AMPENAN
Abstract
Berdasarkan Permendikbud Nomor 21 tahun 2016 tentang standar isi menyebutkan
salah satu kompetensi dalam matematika di Sekolah Dasar adalah memahami penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian bilangan bulat dan pecahan. Tetapi aplikasi di kelas,
pembelajaran perkalian masih menggunakan metode konvensional yaitu menghafal.
Hendaknya mengajarkan perkalian, bukan dengan paradigm mengajar melainkan dengan
paradigm belajar. Di mana dengan paradigm belajar siswa diposisikan sebagai subjek, yang
memperoleh pengetahuan dengan suatu proses yang mereka alami, yang mereka pikirkan, dan
yang mereka konstruksi sendiri melalui pengetahuan mereka. Salah satu pembelajaran yang
menekankan pada akvitas siswa dalam belajar adalah pendekatan Matematika Realistik, yang
menggunakan model gunung es Moerlands yang memuat 4 aktivitas dalam proses
pembelajaran yaitu: (1) orientasi lingkungan secara matematis; (2) model alat peraga; (3)
pembuatan pondasi; dan matematika formal. Tujuan penulisan ini adalah bagaimana
pembelajaran perkalian dengan aktivitas bermain melalui pendekatan Matematika Realistik
yang dilaksanakan di SDN 43 Ampenan Mataram. Pendekatan yang dilakukan adalah
pendekatan kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Intrumen yang digunakan adalah
wawancara, Lembar Kerja siswa dan Tes. Hasil yang didapatkan adalah pembelajaran
perkalian dasar 1-10 yang diberikan dengan aktivitas bermain berbantuan alat peraga dengan
pendekatan Matematika Realistik menggunakan model Gunung es Moerlands memberikan
dampak positif terhadap pemahaman siswa terhadap perkalian dasar 1-10. Selain itu, terjadi
interaksi antara siswa dengan siswa maupun dengan penulis dan pembelajaran lebih bermakna
dan menyenangkan untuk siswa di kelas.
Kata Kunci: Pembelajaran Perkalian Dengan Aktivitas Permainan, Pendekatan
Matematika Realistik
Full Text:
PDFReferences
http://pgmi-uniskamab.com/berita/beritaberita/
permendikbud-nomor-21-tahun-
-tentang-standar-isi-pendidikandasar-
dan-menengah/. Diakses pada
tanggal 21 Oktober 2017.
Hartono, Wahyudi & Novita Nur Samiadi.
Urgensi Pembelajaran Perkalian
Bilangan dengan Pendekatan
Matematika Realistik Indonesia pada
Siswa Tunarungu. Jurnal Pendidikan
Luar Biasa. 4(1).
Bito, Gregorius Sebo. 2014. Aktivitas
Bermain sebagai Konteks dalam
Belajar Matematika di Sekolah Dasar
dengan Pendekatan Matematika
Realistik. Jurnal Pemikiran dan
Pengembangan SD. 1(4).
Zulaihah, Anita dan Asih Mardati.
Penggunaan Permainan Throwing
Sudoku untuk Pengenalan Konsep
Bilangan. Prosiding Seminar Nasional
“Optimalisasi Active Learning dan
character Building dalam
Meningkatkan Daya Saing Bangsa di
Era MEA”.
http://eprints.uad.ac.id/3370/1/Anita%2
C%20Asih%20Mardati_UAD2.pdf.
Diakses pada tanggal 23 Oktober 2017.
Reta, Allen Marga. 2016. Penggunaan
Iceberg dalam Pendekatan Pendidikan
Matematika Realistik Indonesia
(PMRI). Prosiding Seminar nasional
Pendidikan FKIP Muhamamdiyah
MAlang1(1).http://www.snfkipumpalembang.
com/wpcontent/
uploads/2017/01/9.-Allen-
Margaretta.pdf. Diakses pada tanggal
Oktober 2017.
Sulistiawati. (2014). Pembelajaran Perkalian
Bilangan 1-10 dengan Matematika
Gasing untuk Meningkatkan Hasil
Belajar pada Siswa Sekolah Dasar.
Prosiding Seminar Nasional
Matematika VIII.
http://
Matematika.unnes.ac.id/prosiding/2014
. Diakses pada tanggal 23 Oktober
Kristiyono, Heru. 2008. Mahir Perkalian dan
Pembagian Bilangan Dasar Melalui
Metode Permainan Kartu. Jurnal
Pendidikan Penabur. 10(7).
DOI: https://doi.org/10.33394/vis.v2i2.725
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Jurnal Visionary : Penelitian dan Pengembangan dibidang Administrasi Pendidikan
This Journal has been Indexed by:
Jurnal Visionary : Penelitian Dan Pengembangan Di Bidang Administrasi Pendidikan
ISSN: 2656-7653 (online) / 2503-4669 (Print)
Published by: Prodi Administrasi Pendidikan, Universitas Pendidikan Mandalika
Email: [email protected]
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.