Abdurrahman Wahid's Thoughts on Human Rights Based Humanistic Education in Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.33394/vis.v13i2.16952Abstract
This study aimed to analyze K.H. Abdurrahman Wahid's thoughts on human rights-based education within the framework of Islamic humanism and to identify obstacles to its implementation in the context of national education. Using a qualitative literature review approach, data were obtained through a review of Gus Dur's works and related academic literature. The results indicate that Gus Dur's thoughts emphasize the importance of inclusive, democratic education based on respect for diversity. Three main findings were identified: a lack of understanding of human rights values among teachers, conventional teaching methods that minimize student participation, and a social environment that does not support the spirit of inclusion. Additionally, inclusive learning strategies and educational environments have been shown to play a significant role in increasing students' awareness of human rights values. Gus Dur stated that education is a means of humanising humans, not merely a tool for reproducing knowledge. Therefore, human rights-based education must be realized systematically through curriculum reform, teacher training, and collaboration between schools and the community. This study contributes to the development of an educational model that is responsive to social justice and diversity in Indonesia.
Keywords: Abdurrahman Wahid, Human Rights, Humanistic Education.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemikiran K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengenai pendidikan berbasis hak asasi manusia dalam kerangka humanisme Islam, serta mengidentifikasi hambatan dalam implementasinya dalam konteks pendidikan nasional. Pendekatan tinjauan literatur kualitatif digunakan, dengan data diperoleh melalui analisis karya-karya Gus Dur dan literatur akademik terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemikiran Gus Dur menekankan pentingnya pendidikan inklusif dan demokratis yang didasarkan pada penghormatan terhadap keragaman. Tiga temuan utama diidentifikasi: kurangnya pemahaman nilai-nilai hak asasi manusia di kalangan guru, metode pengajaran konvensional yang meminimalkan partisipasi siswa, dan lingkungan sosial yang tidak mendukung semangat inklusi. Selain itu, strategi pembelajaran inklusif dan lingkungan pendidikan telah terbukti memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran siswa terhadap nilai-nilai hak asasi manusia. Gus Dur menyatakan bahwa pendidikan adalah sarana untuk menghumanisasi manusia, bukan sekadar alat untuk mereproduksi pengetahuan. Oleh karena itu, pendidikan berbasis hak asasi manusia harus diwujudkan secara sistematis melalui reformasi kurikulum, pelatihan guru, dan kolaborasi antara sekolah dan masyarakat. Studi ini berkontribusi pada pengembangan model pendidikan yang responsif terhadap keadilan sosial dan keragaman di Indonesia.
Kata kunci: Abdurrahman Wahid, Hak Asasi Manusia, Pendidikan Humanis.
References
Afida, S. H., Masykur, F., & Sholichah, I. U. (2023). Kedudukan perempuan dalam menuntut ilmu perspektif Raden Ajeng Kartini dan relevansinya dengan pendidikan Islam. Tarbawi: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam, 6(1). https://doi.org/10.51476/tarbawi.v6i1.463
Afifah, Z., & Suryaningsi, S. (2021). Analisis penegakan hukum untuk mewujudkan keadilan dalam perspektif hak asasi manusia. DeCive, 1(11). https://doi.org/10.56393/decive.v1i11.528
Aini, R. (2023). Peningkatan kompetensi mengajar mahasiswa PAI UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan melalui kegiatan sekolah Ramadhan. Taroa Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(2). https://doi.org/10.52266/taroa.v2i2.1409
Anam, A. M. (2019). Konsep pendidikan pluralisme Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Cendekia: Jurnal Kependidikan dan Kemasyarakatan, 17(1). https://doi.org/10.21154/cendekia.v17i1.1442
Anwar, S. (2024). Education as a Practice of Liberation: A Synthesis of Freire’s and Habermas’ Philosophical Contributions to Emancipatory Consciousness. AIM: Journal of Islamic Education Management, 2(3), 228–247.
Anwar, S., & Umam, H. (2020). Transformative Education: Emphasizing 21st Century Skills and Competencies in The Independent Learning Curriculum. AIM: Journal of Islamic Education Management, 1(1), 1–16. https://doi.org/10.15575/aim.v1i1.28886
Anwar, S., Maulani, F., Lutfiah, W., Syadiah, S. I. H., & Azizah, A. S. N. (2025). Integrasi Nilai Ketauhidan dan Ekopedagogi dalam Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah untuk Penguatan Karakter Peduli Lingkungan. TSAQAFATUNA: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam, 7(1).
Asiyah, N. (2021). Analisis kritis pemikiran pendidikan progresif Abdurrahman Wahid. Journal of Islamic Studies and Humanities, 6(1). https://doi.org/10.21580/jish.v6i1.8147
Budiasih, Y., Abdurrahman, A., Lengkana, D., Hasnunidah, N., & Aini, N. R. (2023). Studi pendahuluan: Pengembangan E-LKPD dalam upaya pemahaman keterampilan berpikir kreatif pada pembelajaran ilmu pengetahuan alam. Al Jahiz Journal of Biology Education Research, 3(2). https://doi.org/10.32332/al-jahiz.v3i2.6929
Farohah, N. A., & Tirtoni, F. (2024). Pengaruh model pembelajaran multikulturalisme pada mapel Pendidikan Pancasila untuk meningkatkan berpikir kritis siswa kelas IV SD. Jurnal Pendidikan Dasar Flobamorata, 5(1). https://doi.org/10.51494/jpdf.v5i1.1460
Febriyanto. (2024). Literasi digital media penyiaran di daerah 3T perspektif hak asasi manusia (Studi kasus di Provinsi Kepulauan Riau). JRKHM, 3(1). https://doi.org/10.37631/jrkhm.v3i1.38
Fitriani, F., Zaini, M., & Kaspul, K. (2021). Kualitas LKPD elektronik konsep ekosistem jenjang SMA berbasis keterampilan berpikir kritis. Al-Tarbiyah: Jurnal Pendidikan (The Educational Journal), 31(2). https://doi.org/10.24235/ath.v31i2.9255
Harlen, S. A. (2022). Pemenuhan hak santri atas kasus pelanggaran hak asasi manusia oleh oknum pondok pesantren. Jurnal HAM, 13(2), 199–214. https://doi.org/10.30641/ham.2022.13.199-214
Haryanti, T., & Hayati, N. (2019). Penegakan hukum hak asasi manusia bagi anak penderita stunting. Jurnal HAM, 10(3), 249–260. https://doi.org/10.30641/ham.2019.10.249-260
Izzah, L., & Renaningtyas, P. C. (2021). Wacana hak asasi manusia dalam filsafat pendidikan Islam dan Barat. Al Adalah, 24(1). https://doi.org/10.35719/aladalah.v24i1.54
Luthfi, R. (2022). Perlindungan data pribadi sebagai perwujudan perlindungan hak asasi manusia. Jurnal Sosial Teknologi, 2(5). https://doi.org/10.36418/jurnalsostech.v2i5.336
Murdoko. (2024). Problematika disiplin dalam menjaga etika pendidikan anak dalam perspektif HAM. JRKHM, 3(2). https://doi.org/10.37631/jrkhm.v3i2.63
Noventari, W., & Suryaningsih, A. (2020). Upaya perlindungan anak terhadap tindak kekerasan (bullying) dalam dunia pendidikan ditinjau dari aspek hukum dan hak asasi manusia. Maksigama, 13(2). https://doi.org/10.37303/maksigama.v13i2.82
Prastowo, S., & Sugeng, S. L. (2022). Manajemen marketing jasa pendidikan di era digital. Jurnal Manajemen Pendidikan, 13(1). https://doi.org/10.21009/jmp.v13i1.28335
Puspitawati, Y., & Mawardi, M. (2022). Efektivitas model pembelajaran problem solving dan problem based learning ditinjau kemampuan berpikir kritis siswa. JIIP: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 5(11). https://doi.org/10.54371/jiip.v5i11.1241
Riady, M. S., & Wardi, M. (2021). Telaah pemikiran KH. Abdurrahman Wahid tentang pondok pesantren. Dirosat: Journal of Islamic Studies, 6(1). https://doi.org/10.28944/dirosat.v6i1.468
Rosyad, A. M., & Ma’arif, M. A. (2020). Paradigma pendidikan demokrasi dan pendidikan Islam dalam menghadapi tantangan globalisasi di Indonesia. Nazhruna: Jurnal Pendidikan Islam, 3(1). https://doi.org/10.31538/nzh.v3i1.491
Sukardi, E., Jennifer, G., & Kwang, V. C. (2022). Pemenuhan hak asasi manusia dalam dinamika perubahan kebijakan pendidikan anak dan teknologi selama pandemi Covid-19. Jurnal Penegakan Hukum dan Keadilan, 3(1). https://doi.org/10.18196/jphk.v3i1.12427
Tujuh, S. D. (2019). Pentingnya ganjaran dan hukuman terhadap perilaku kemandirian siswa dalam pendidikan agama Islam. Mawa Izh: Jurnal Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan, 6(1). https://doi.org/10.32923/tarbawy.v6i1.864
Wahid, A. (1999). Pribumisasi Islam: Kritik atas nalar Islam politik. LKiS.
Wahid, A. (2006). Islamku, Islam Anda, Islam Kita: Agama masyarakat negara demokrasi. The Wahid Institute & Wahid Foundation.
Wahid, A. (2009). Ilusi negara Islam: Ekspansi gerakan Islam transnasional di Indonesia (U. Sudibyo & S. Bahtiar, Eds.). The Wahid Institute.
Wicaksono, H. (2022). Integrasi pesantren dan sekolah (Kajian atas pemikiran Abdurrahman Wahid). Southeast Asian Journal of Islamic Education Management, 3(1). https://doi.org/10.21154/sajiem.v3i1.85
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2025 Jurnal Visionary : Penelitian dan Pengembangan dibidang Administrasi Pendidikan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.Â
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
Â