IDENTIFIKASI KESEHATAN POHON DI JALUR HIJAU KOTA SELONG KABUPATEN LOMBOK TIMUR
Abstract
Pohon sebagai bagian dari Ruang Terbuka Hijau (RTH) memiliki fungsi penting terutama yang berada pada jalur hijau perkotaan, Jalur hijau yang ada di Kota Selong merupakan salah satu bentuk dari ruang terbuka hijau yang ada di kabupaten lombok timur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis-jenis pohon yang tumbuh di Jalur hijau kota selong dan Untuk mengetahui status kesehatan pohon di jalur hijau kota selong kabupaten lombok timur. Penelitian ini menggunakan metode Forest Healt Monitoring (FHM) atau metode penilaian kesehatan pohon dengan sensus.Hasil pengamatan yang telah dilakukan di temukan sebanyak 28 jenis pohon dan Pohon yang paling banyak ditemukan ialah pohon mahoni (Swietenia mahagoni) dengan jumlah 169 pohon, Pohon Nangka (Arctocarpus heterophyllus) dengan jumlah 142 pohon dan Pohon Angsana ( Pterocarpus indicus) dengan jumlah 90 pohon dari Jumlah keseluruhan pohon yang ada di jalur hijau kota selong adalah 810 pohon dan Kesehatan Kerusakan Pohon yang ada di Jalur hijau kota selong di temukan pada pohon sebanyak 11 tipe kerusakan pohon dan dapat di kelompokkan dalam Kelas Kesehatan pohon, Kelas kesehatan pohon yang ada di jalur hijau kota selong adalah kelas sehat sebesar 69% dengan jumlah 559 pohon, Kelas Ringan sebanyak 112 pohon (14%), Kelas sedang sebanyak 80 pohon (10%), Dan kelas Berat sebanyak 59 pohon (7%) dari 810 pohon yang ada di Jalur hijau kota selong.
Full Text:
PDFReferences
Anggraeni, M. 2005. Green Belt dan Hubungannya dengan Kualitas Hidup Masyarakat di Perkotaan. Makalah Biologi Lingkungan. Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pasca Sarjana. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta
Dahlan, E. N. 2004. Membangun Kota Kebun (Garden City) Bernuansa Hutan Kota. IPB Press. Bogor.
Haris R, Clark J, Matheny N. (2004). Arboriculture: integrated management of landscape trees, shrubs, and vines. New jersey: Prentice Hall.
Lestari G, Andi G. 2010. Pengaruh Bentuk Kanopi Pohon Terhadap Kualitas Estetika Lanskap Indonesia. 2 (1) 30-35
Mangold R. 1997. Forest Health Monitoring: Field Methods Guide.United States Department of Agriculture Forest Service. Washington.
Mohammed, C.L., Barry, K.M. and Irianto, R.S. 2006. Heart rot and root rot in Acacia mangium: identification and assessment. In ACIAR PROCEEDINGS (Vol. 124, p. 26). ACIAR; 1998.
Purnomohadi, S. 1995. Peran Ruang Terbuka Hijau Dalam Pengendalian dan Peningkatan Kualitas Udara di DKI Jakarta. Disertasi. Program Pasca Sarjana IPB. Bogor.
Riddati AN, Sri T, Siti Nurul RI. 2014. Kajian Fungsi Tanaman Lanskap di Jalur Hijau Jalan Laksada Adisucipto, Urip Sumoharjo, dan Jalan Sudirman. Yogyakarta. Vegetalika 3 (1): 1-11
Safe’i, R., & Tsani, M. K. (2017). Penyuluhan program kesehatan hutan rakyat di desa Tanjung Kerta kecamatan Kedondong kabupaten Pesawaran. Sakai Sambayan Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1), 35–37.
Sumardi dan Widyastuti, M. S. (2002). Dasar- Dasar Perlindungan Hutan. Buku. Gajah Mada University Press. Yogyakarta
DOI: https://doi.org/10.33394/jss.v5i2.5752
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Elmayana Elmayana, Raden Roro Narwastu Dwi Rita