POTENSI TUMBUHAN BERGUNA DI AREAL NILAI KONSERVASI TINGGI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

Hafizah Nahlunnisa

Abstract


Salah satu yang menjadi perhatian dalam areal nilai konservasi tinggi adalah potensi tumbuhan berguna yang terdapat di dalamnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tumbuhan berguna yang terdapat di dalam areal nilai konservasi tinggi pekebunan kelapa sawit. Lokasi penelitian di lakukan di areal NKT tiga perusahaan perkebunan kelapa sawit di Provinsi Riau. Metode pengambilan data dilakukan dengan analisis vegetasi dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spesies tumbuhan yang paling banyak ditemukan adalah berpotensi sebagai bahan bangunan sebanyak 51.35%, tumbuhan obat 47.74%, dan tumbuhan pangan 22.52%. Klasifikasi kegunaan dikelompokkan menjadi 9 kelompok. Jumlah spesies tumbuhan yang berpotensi sebagai penghasil papan/bangunan sebanyak 57 spesies, tanaman obat sebanyak 53 spesies, tanaman pangan sebanyak 25 spesies, penghasil kayu bakar 10 spesies, pakan ternak sebanyak 5 spesies, penghasil serat, anyaman, tali sebanyak 5 spesies, tanaman hias sebanyak 3 spesies, pestisida nabati sebanyak 3 spesies dan penghasil lainnya seperti damar, resin, pewarna, aromatik, lilin, gaharu, sebanyak 8 spesies. Data potensi tumbuhan berguna dapat menjadi dasar pertimbangan dalam kegiatan pemanfaatan tumbuhan di areal NKT perkebunan kelapa sawit secara lestari.


Full Text:

PDF

References


[Ditjenbun] Direktorat Jenderal Perkebunan. (2021). Statistik Perkebunan Indonesia: Kelapa Sawit 2019-2021. Jakarta(ID): Direktorat Jenderal Perkebunban, Kementerian Pertanian.

[HCV-RIWG] HCV RSPO Indonesian Working Group. (2009). Panduan Pengelolaan dan Pemantauan Nilai Konservasi Tinggi (NKT) untuk Produksi Minyak kelapa sawit Berkelanjutan di Indonesia. Jakarta (ID): RSPO.

[WWF] World Wild Fund. (2008). Position Paper on oil Palm. [terhubung berkala]. Diunduh 2016 Agustus 3]. Tersedia pada : http://assets.pamda.org.wwf_position_paper_on_palm

Adetula OA. (2004). Asystasia gangetica (L.) T.Anderson. Record from Protabase.

Grubben, G.J.H. & Denton, O.A. (Editors). Netherlands. PROTA (Plant Resources of Tropical Africa/ Ressources végétales de l’Afriquetropicale).http://database.prota.org/search.htm. [terhubung berkala]. Diakses pada tanggal 1 Oktober 2016.

Anggraheni BL. (2012). Pengetahuan lokal pemanenan hutan madu Tesso Nilo [tesis]. Bogor(ID): Institut Pertanian Bogor.

Arafah D. (2005). Studi potensi tumbuhan berguna di kawasan Taman Nasional Bali Barat [skripsi]. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan IPB: Bogor

Aurora L, Palmer B, Paoli G, Prasodjo R, Schweithelm J. (2015). Perkembangan Kerangka Tata Kelola Kelapa Sawit di Indonesia: Implikasi untuk Sektor Kelapa Sawit yang Bebas dari Deforestasi dan Bebas dari Gambut. Bogor(ID) : Daemeter Consulting.

Caton BP, Mortimer M, Hill JE, Johnson DE. (2010). A practical field

guide to weeds of rice in Asia. Second Edition. Los Baños (Ph):

International Rice Research Institute.

Fambayu RA. (2014). Budidaya Tengkawang untuk Kayu Pertukangan, Bahan Makanan, dan Kerajinan. Jakarta(ID) : IPB Press.

Gingold, Beth, Rosenbarger A, Muliastra YIKD, Stolle F, Sudana IM, Manessa MDM, Murdimanto A, Tiangga SB, Madusari CC, Douard P. (2012). Panduan mengidentifiasi lahan terdegradasi untuk budidaya kelapa sawit ramah lingkungan. Working Paper. World Resources Institute and Sekala, Washington DC

Hasyim A et al. (2010). Efikasi dan Persistensi Minyak Serehwangi sebagai Biopestisida terhadap Helicoverpa aemigera. Balai Penelitian Tanaman Sayuran Lembang.

Heyne K. (1987). Tumbuhan Berguna Indonesia. I-IV. terjemahan: de Nuttige

planten van Indenesie. Jakarta (ID): Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Departemen Kehutanan.

Kartikawati, S.M. (2004). Pemanfaatan Sumberdaya Tumbuhan oleh Masyarakat Dayak Meratus di Kawasan Hutan Pegunungan Meratus, Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Tesis. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor.

Koh LP, Wilcove DS. (2008). Is oil palm agriculture really destroying tropical biodiversity ?. Conservation Letters,1(1),pp,60-64.

Kusuma S. (2007). Penentuan bentuk dan luas plot contoh optimal pengukuran keanekaragaman spesies tumbuhan pada ekosistem hutan hujan dataran rendah : Studi kasus di Taman Nasional Kutai. Tesis. Institut Pertanian Bogor.

Nahlunnisa, H., Zuhud, E. A., Prasetyo, L. B. (2016) ‘Penyebaran Spasial Keanekaragaman Tumbuhan Pangan Dan Obat Di Kampung Nyungcung, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Bogor’, Media Konservasi, 20(3), pp. 187–196

Nahlunnisa H., Zuhud, EA., Santosa Y. (2022) ’ Prospek Konservasi Tumbuhan Di Areal Nilai Konservasi Tinggi Perkebunan Kelapa Sawit Riau’, Ulin - J Hut Trop, 6 (1),pp. 68-79

Nurrohman O. (2011). Potensi tumbuhan berguna pada areal HCV (High Conservation Value) di perkebunan kelapa sawit Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Riko, Lumangkuan A, Wardenaar E. (2014). Nilai dan Manfaat Tengkawang (Shorea spp.) Bagi Masyarakat di Kecamatan Embaloh Hilir Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat. Jurnal untan

Setyowati FM, Soedarsono R, Susiarti S.(2005). ‘Etnobotani masyarakat dayak ngaju di daerah Timpah Kalimantan Tengah’. J Tek Ling. 6(3), pp. 502-510.

Stiminand T. (1995). Overview of the status of biodiversity in tropical and temperate forest. Didalam : Boyle TJB, B. Boontawee. Editor. Measuring and Monitoring Biodiversity in Tropical and Temperate Forest. Proceeding of a IUFRO Symposium held at Chiang Mai, Thailand. August 27th-September 2nd. 1994. CIFOR.

Sumargo W, Nanggara SG, Nainggolan FA, Apriani I. (2011). Potret Keadaan Hutan Indonesia Periode 2000-2009. Bogor(ID) : Forest Watch Indonesia

Syarifuddin H. (2011). ‘Komposisi dan struktur hijauan pakan ternak di bawah perkebunan kelapa sawit’. Agrinak. 1(1), pp. 25-30.

Uji T. (2003). ‘Keanekaragaman dan potensi flora di Cagar Alam Muara Kendawangan, Kalimantan Barat’. Biodiversitas. 4(1),pp.112-117.

Usman, K., Ratnaningsih, Y., & Nahlunnisa, H. (2021) ‘Aplikasi Pembuatan Pestisida Nabati Ramah Lingkungan untuk Pengendalian Hama/Penyakit Tanaman’, Sangkareang Mengabdi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1 (2), pp. 01-07.

Zakaria RF. (2015). Orasi Ilmiah Guru Besar IPB:Pangan Nabati, Utuh dan

Fungsional sebagai Penyusun Diet Sehat. Bogor (ID): IPB Pr.

Zuhud EAM, Haryanto. (1994). Pelestarian Pemanfaatan Keanekaragaman Tumbuhan Obat Hutan Tropika Indonesia. Bogor (ID) : Kerjasama Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan IPB dan Lembaga Alam Tropika Indonesia (LATIN).




DOI: https://doi.org/10.33394/jss.v5i2.5749

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Hafizah Nahlunnisa