POTENSI EKOWISATA TAMAN WISATA ALAM KERANDANGAN DI DESA SENGGIGI KECAMATAN BATU LAYAR KABUPATEN LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Agustinus Romano S.M. Parera, Irna Ningsi Amalia Rachman

Abstract


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi ekowisata Taman Wisata Alam Kerandangan Di Desa Senggigi, Kecamatan Batu Layar Kabupaten Lombok Barat, Propinsi Nusa Tenggara Barat dan Mengetahui evaluasi Potensi Ekowisata Taman Wisata Alam Kerandangan berupa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (Analisis SWOT). Penelitian ini di laksanakan di Taman Wisata Alam Kerandangan, di Desa Senggigi Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Penelitian ini dilakukan dari bulan Desember 2019 sampai bulan Januari 2020. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan data yang dikumpulkan diolah dalam analisis SWOT. Keanekaragaman potensi flora dan fauna serta keberadaan hutan yang masih alami dapat menjadi daya tarik tersendiri pada kawasan Ekowisata Taman Wisata Alam Kerandangan yang dapat dimanfaatkan berbagai paket kegiatan wisata alamnya yang menarik para wisatawan seperti menikmati air terjun Goa Walet dan air terjun Putri Kembar, berkemah, pengamatan kera hitam, pengamatan burung, menikmati penangkaran kupu kupu dan pendidikan alam bagi para siswa- siswi. Taman Wisata Alam Kerandangan memiliki kekuatan yang tidak ada pada kawasan lain sehingga menjadi daya tarik tersendiri untuk menarik minat para wisatawan, dan kelemahan pada kawasan ini seperti Air Terjun Goa Walet dan Air Terjun Putri Kembar merupakan air terjun musiman, debit airnya besar ketika musim hujan dan kecil pada musim kemarau, serta peluang pada kawasan ini lokasinya yang sangat mudah di jangkau karena kondisi jalan menuju kawasan sangat mudah dan beraspal dan ancaman pada kawasan ini yaitu masih rendahnya kesadaran para wisatawan akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

Full Text:

PDF

References


Anonim. Undang Undang tentang Kepariwisataan, UU No. 9 Tahun 1990.Jakarta: Menteri Sekretaris Negara.

Balai Konservasi Sumber Daya alam Nusa Tenggara Barat, 2018. Panduan Wisata Alam Di Kawasan Konservasi Nusa Tenggara Barat.

Fandeli, C. 2002. Perencanaan Kepariwisataan Alam. Yogyakarta: Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada.

Freddy, Rangkuti. 2014. Analisis SWOT Teknik Pembeda Kasus Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Hakim . 2004. Dasar-Dasar Ekowisata. Malang (ID): Bayumedia Publishing.

Kurnianto, I. (2008). Pengembangan ekowisata (ecotourism) di kawasan Waduk Cacaban Kabupaten Tegal. Semarang: Universitas Diponegoro

Lindberg, K dan Hawkins, D.E. 1993. Ekoturisme: Petunjuk untuk Perencana dan Pengelola. The Ecotourism Society North Bennington, Vermont.

Nazir, Moh. 2009. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nugroho, Iwan. 2011. Ekowisata dan Pembangunan Berkelanjutan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rahardjo, T.S. 2000. Konsep Dasar Pengembangan Wisata Alam di Zona Pemanfaatan Taman Nasional Bali Barat. Lokakarya Pengembangan Ecotourism di Taman Nasional. Bogor. Direktorat PWAHK.

Satria, D., 2009. Strategi Pengembangan Ekowisata Berbasis Ekonomi Local Dalam Rangka Program Pengentasan Kemiskinan Di Wilayah Kabupaten Malang.

Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

Widowati, S. 2012. Kajian Potensi Dan Evaluasi Penerapan Prinsip-Prinsip Dan Kriteria Ekowisata Di Kawasan Taman Wisata Alam Kawah Ijen, Desa Taman Sari, Kabupaten Banyuwangi. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Udayana. Denpasar.




DOI: https://doi.org/10.33394/jss.v4i1.3944

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Agustinus Romano S.M. Parera, Irna Ningsi Amalia Rachman