PENGARUH LAMA PERENDAMAN H 2 SO 4 TERHADAP PEMATAHAN DORMANSI BIJI ASAM (Tamarindus indica L)

Fathurrahman Fathurrahman, I Gde Adi Suryawan Wangiyana

Abstract


Biji asam termasuk biji ortodok yang umumnya mengalamimasa dormansi. Agar dapat tumbuh, biji asammembutuhkan suatu perlakuan pendahuluan untuk mematahkan dormansinya salah satunya adalah dengan perlakuan perendaman asam sulfat (H 2 SO 4 ). Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk: 1). Mengetahui Pengaruh Lama Perendaman H 2 SO 4 Terhadap Pematahan Dormansi Biji Asam (Tamarindus indica L.).   2). Mengetahui Pengaruh Lama Perendaman Terhadap Pertumbuhan Bibit Asam (Tamarindus indica L.). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimental Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pematahan dormansi biji asam menggunakan H 2 . Penelitian ini dilakukan dengan mengggunakan analisis ragam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan lama perendaman sebagai berikut: 5 menit, 10 menit, 15 menit dengan H 2 pekat. Pematahan dormansi biji asam diukur dengan tiga parameter yaitu lama perkecambahan, persentase perkecambahan, dan daya kecambah, sedangkan pertumbuhan bibit asam diukur dengan empat parameter yaitu tinggi batang, diameter batang, jumlah daun dan panjang akar. Analisis data dengan memggunakan uji anova dan di analisis dengan menggunakan program Co-Stat For Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman asam sulfat pekat dengan perlakuan lama perendaman yang paling efektif dalam pematahan dormansi terhadap perkecambahan biji Asam  (Tamarindus indica L) yaitu pada perlakuan perendaman 10 menit (P2). Begitupun dengan lama perendaman asam sulfat pekat terhadap pertumbuhan bibit asam, perlakuan perendaman yang paling efektif yaitu pada perlakuan perendaman 10 menit (P2).

Full Text:

PDF

References


Abuzied et el. 2014. The Antimicrobial Effect Of Aqueous Extract Of Tamarind (Tamarindus indica) Leaves. Journal Of Biomedical And Pharmaceutical Researceh.Vol 3 (6) : 141146.

Afifah, E. 2003. Tanaman obat untuk mengatasi hepatitis. Agromedia pustaka. Jakarta.

Anonim, 1981. Manual Sertifikasi Mutu Benih. Departemen Kehutanan RI, Jakarta

Anonim. 2016. Tamarindus indica.. https://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/Sing leRpt?search_topic=TSN&search_value=2 6980#null_ Diakses 17 Februari 2017.

Artanti D. 2008. Pengaruh Pemberian Jus Buah Pare(Momordica charantia)Terhadap Kadar Trigliserida Serum Tikus Wistar Jantan Yang Diberi DietTinggi Lemak. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Dipenegoro.

Kamil, J, 1982, Teknologi Benih, Penerbit Angkasa, Bandung.

Kuswanto,hendarto. 1996. Dasar-Dasar Teknologi, Produksi dan Sertifikasi Benih. Edisi 1, Cetakan 1.Yogyakarta: Andi Offset. Halaman 27-31

Mahnip. 2007. Pengaruh Naungan Terhadap Perkecambahan Benih Sengon (Albizia falcataria). Skripsi. Program Studi Budidaya Hutan Fakultas Ilmu Kehutanan Universitas Nusa Tenggara Barat. Mataram. Halaman 6-15

Mugnisjah, Wahyu Qamara. 1994. Panduan Praktikum dan Penelitian Bidang Ilmu dan Teknologi Benih. Edisi 1 Cetakan 1 Jakarta IX, 264 Hal.

Nugroho, T. A. Dan Salamh Z. 2015.Pengaruh Lama Perendaman dan Konsentrasi Asam Sulfat (H2SO4) terhadap Perkecambahan Biji Sengon Laut (Paraserianthes falcataria). Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Ahmad Dahlan. JUPEMASI-PBIO Vol. 2 No. 1 Tahun 2015 ISSN: 2407-1269 | Halaman 230-236

Rahmadiah, H.E dan Mun’im A. 2009. Karakterisasi Ekstrak Etanolik Daun AsamJawa (Tamarindus indica L). Majalah Ilmu Kefarmasian. ISSN 1693-9883.Vol. 4 (1). Depok: Universitas Indonesia.

Ranjan, D., D. Swarup, R.C. Patra, and V. Chandra. 2009. Tamarindus indica L. AndMoringa Oleifera M. Extract Administration Ameliorates Fluoride Toxicity InRabbits. USA: Indian Journal of Experimental Biology.

Rawana, 2004. Silvikultur Tanaman Gaharu. Pusat Penelitian Agroekologi. LPPM. INSTIPER.as

Rukmana dan Rahmat. 2001. Asam. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Sadjad S. 1980. Panduan Pembinaan Mutu Benih Tanaman Kehutanan di Indonesia. PPPK dan IPB. Bogor.

Schmidt, L. 2002. Pedoman Penanganan Benih Tanaman Hutan Tropis dan Sub Tropis. Terjemahan Direktorat Jendral Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial. Jakarta : Departemen Kehutanan

Schopmeyer CS. 1974. Seeds of woody plants in the United States. U.S.Dep. Agr. Handbk., Washington DC.

Situmorang. E.M. dkk. 2015. Respon Perkecambahan Benih Asam Jawa (Tamarindus indica) Terhadap Berbagai Konsentrasi Larutan Kalium Nitrat (KNO3). Jurnal Sylva Lestari Vol 3. No 1. (1-8).

Sundari. D. Dan Winarno, M. W. 2010. Efek Laksatif Jus Daun Asam Jawa (Tamarindus indica Linn). Pada Tikus Putih Yang Diindikasi Dengan Gambir. Jurnal Media Litbang Kesehatan. Vol. 20 (3): 100-103. Pankreas Secara In Vitro. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Susanto, A. 2007. Pengaruh Lama Perendaman Dengan Biofer CR Terhadap Perkecambahan Benih Ketimunan. Skripsi. Jurusan Budidaya Hutan Fakultas Ilmu Kehutanan Universitas Nusa Tenggara Barat. Mataram.

Susanto, S.S. 1991. Pengaruh Frekuensi Pemberian Pupuk NPK (30-135-50) Terhadap Pertumbuhan Dan Hasiltomat Kultivar Intan (Lycorpercium Esculentum Cv. Intan). Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Bandung Raya. Bandung.

Suseno, Hari. 1974. Fisiologi dan Biokimia Kemunduran Benih. Kursus Singkat Pengujian Benih. Bogor : IPB

Sutopo, L. 2002. Teknologi Benih. Buku. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 237 p.

Sutopo, L. 2012. Teknologi Benih. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Suyatmi, dkk. Pengaruh Lama Perendaman dan Konsentrasi Asam Sulfat (H2SO4) terhadap Perkecambahan Benih Jati (Tectona grandis Linn.f). Jurnal Pengaruh Lama Perendaman dan Konsentrasi.

Suyatmi, Endah Dwi H, Sri Darmanti. 2008. Pengaruh Lama Perendaman dan Konsentrasi Asam Sulfat (H2SO4) terhadap Perkecambahan Benih Jati (Tectona grandis Linn.f). Jurnal Departemen Kehutanan no: 28-36. Semarang : Universitas Diponegoro

Thomas, A. N. S. 1989. Tanaman Obat Tradisional. Yogyakarta: Kanisius.

Wangiyana, I G. A. S., 2015. Pemanfaatan Medium Alternatif untuk Pertumbuhan Isolat Fusarium Sp. Penginduksi Pembentukan Gaharu pada Gyrinops versteegii (Gilg) Domke. Jurnal Sangkareang Mataram. 1 (3), 41 – 46.

Wangiyana, I G. A. S., 2016. Phylotenetic Analysis of Aquilaria and Gyrinops Member Based on trnL-trnF Gene. Jurnal Sangkareang Mataram. 2 (4), 41 – 46.

Wangiyana, I G. A. S., 2017. Molecular Phylogenetic Analyze of Fusarium from Agarwood and Others Fusarium with Different Type of Nutrition based on Gen ITS 1. Jurnal Sangkareang Mataram. 2 (1), 1 – 5.

Wangiyana, I G. A. S., 2017. Interaction of Fusarium Sp. with Gyrinops versteegii Seedling by Morphological, Anatomical, and Chemical Observation. Jurnal Sangkareang Mataram, 3 (3), 19 – 24.

Winarto, W. P. 2003. Memanfaatkan Bumbu Dapur Untuk Mengobati Aneka Penyakit. Depok: Agro Media Pustaka.

Wiyandani, A. M. 2016.pengaruh Ekstrak Daun Asam Jawa (Tamarindus indica L.)terhadap Kadar Gula Darah Mencit (Mus musculus L.)Jantan Diabetes Mellitus Dan PemanfaatannyaSebagai Buku Ilmiah Populer. Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Mipa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember

Yuniati, N. Dan Djaman D. F. 2015. Teknik pematahan dormansi untuk mempercepat perkecambahan benih kourbaril (Hymenaea courbaril). Jurnal PROS SEM NAS MASY BIODIV INDON Volume 1, Nomor 6, September 2015 Halaman: 1433- 1437.




DOI: https://doi.org/10.33394/jss.v1i1.3671

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Fathurrahman Fathurrahman, I Gde Adi Suryawan Wangiyana