RESPONSE OF TWO VARIETIES OF RED RICE INTERCROPPED WITH SOYBEAN IN AEROBIC IRRIGATION SYSTEM TO ORGANIC FERTILIZATION USING BOKASHI OF CATTLE MANURE

Jekson Simarmata, Wayan Wangiyana

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemupukan organik menggunakan bokashi pupuk kandang sapi terhadap pertumbuhan dan hasil dua genotip padi beras merah yang ditumpangsari dengan kedelai pada sistem irigasi aerobik pada bedeng di lahan sawah entisol. Percobaan ditata menurut Rancangan Acak Kelompok dengan 3 ulangan (blok) dan 2 faktor perlakuan yang ditata secara faktorial, yaitu varietas padi beras merah (V1= varietas Inpago Unram 1 dan V2= galur Amp-G9), dan pemupukan organik dengan bokashi pupuk kandang sapi (B1= tanpa bokashi hanya NPK dosis anjuran, B2= bokashi 20 ton/ha + NPK dosis anjuran, dan B3= bokashi 20 ton/ha + NPK 50% dosis anjuran). Penanaman padi beras merah dilakukan dengan tugal benih langsung pada bedeng dengan jarak tanam 25 x 25 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh interaksi maupun varietas, namun pemupukan bokashi berpengaruh terhadap laju pertumbuhan dan beberapa komponen hasil padi beras merah termasuk hasil gabah per rumpun. Pemupukan organik dengan bokashi pupuk kandang sapi 20 ton/ha disertai pupuk NPK dosis anjuran memberikan hasil gabah tertinggi (41,6 g/rumpun), tetapi jika dosis NPK diturunkan menjadi 50% dosis anjuran terjadi penurunan hasil gabah yang signifikan (27 g/rumpun) dibandingkan dengan hanya menggunakan pupuk NPK dosis anjuran (35,1 g/rumpun), yang mengindikasikan ketergantungan produksi padi di lahan sawah irigasi yang masih tinggi terhadap pupuk NPK.

Full Text:

PDF

References


AAK. 1992. Klasifikasi Dan Morfologi

Tanaman Padi. Kanisius http://petani

hebat.com/2013/09/klasifikasidan-morfologi-tanaman-padi.html.

(23

Agustus 2017).

Adisarwanto. 2005. Budidaya Kedelai dengan

Pemupukan yang Efektif dan

Pengoptimalan Peran Bintil Akar. Penebar

Swadaya. Jakarta..2008. Budidaya Kedelai

Tropika. Penebar swadaya. Jakarta.

Akil M. 2009. Peningkatan kualitas benih

melalui pengolahan hara yang optimal.

Paper presented on Prosiding seminar

nasional serealta. Hal. 206-

Andoko R. 2008. Bertanam Petsai dan Sawi.

Kanisius. Yogyakarta

Anonim. 2011. Peran teknologi pertanian dalam

meningkatkan produktivitas tanaman

jagung. Available at:

http://www.setneg.go.id/2016/05/14

Anonim.1996. Intensifikasi Padi Gogo.

Departemen Pertanian Balai Pengkajian

Teknologi Pertanian; Ungaran

BPS. 2005. Statistik Indonesia 2004. Badan

Pusat Statistik, Jakarta. 604

DarmawijayaM. Isa. 1997. Klasifikasi Tanah.

Gadjah Mada University

Press.Yogyakarta

Departemen Pertanian. buletin harga pangan.

http://bebasbanjir2025.

Wordpres.com/konseppemerintah/departemen-pertanian.

Dulur, N.W.D., N. Farida, A. Wiresyamsi, and

W. Wangiyana, 2015. Growth of Several

Amphibious Red Rice Lines between

Conventional and Aerobic Systems

Intercropped with Soybean. International Journal of Agriculture and Crop Sciences, 8(5): 774-778.

Francis C. A. 1986. Multiple Cropping System.

Macmillan Publishing Company,

NewYork

Fujita K., S. Ogata, K., Matsumoto T., Masuda

K. G. Ofosu-Budu., and K. Kuwata, 1988.

Nitrogen Transfer and Dry Matter

Production in Soybean and Sorgum Mixed

Cropping System at Different

Hadisuwito A. 2008, Pupuk dan Cara

Pemupukan. PT. Rineka Cipta. Jakarta

Hong.1986. Dasar–Dasar Kimia Tanah.

Universitas Gadjah Mada Press.

Yogyakarta. Indonesia

IRRI. 2003. Standad Evaluation System For

Rice (SES). International Rice Research

Institute. Los Banos.

Kuruseng M.A. 2012. Efek Residu Bokashi

Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman

Sawi. Agrisistem, 8(1):27-35.

Lingga P. dan Marsono. 1994. Petunjuk

Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya.

Jakarta

Ma`shum M dan Sukartono. 2002. Optimasi

pemanfaatan sumberdaya lahan kering

untuk pengembangan budidaya kedelai dan

jagung melalui pendekatan biologi dan

panen air hujan menuju pertanian

berkelanjutan. Laporan Penelitian RUT

VIII. Lembaga Penelitian Universitas

Mataram.

Mahmudin.2008. Fisiologi Pertumbuhan dan

Perkembangan Tanaman. Rajawali.

Jakarta

Margarettha. 2002. Pengaruh Molybdenum

Terhadap Nodulasi dan Hasil Kedelai yang

Diinokulasi Rhizobium pada Tanah Ultisol.

Jurnal MAPETA. Vol X (22). No 2 hal 47,

Novisan. 2005. Petunjuk Pemupukan

yang Efektif. Agromedia Pustaka. Jakarta

Munir.1996. Tanah-Tanah Utama Indonesia.

Pustaka Jaya. Jakarta.

Mursida. 2005. Pengaruh Pemberian Beberapa

Dosis Kompos Jerami Padi Hasil

Pelapukan Trichoderma harzianum

Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil

Tanaman Cabai (Capsicum annum).

[Skripsi]. Padang. Fakultas

Pertanian Universitas Andalas.

Osmond. 2009. Deskripsi Varietas Kacang

Tanah. Palembang: Balai Pengawasan dan

Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan

Hortikultura Sumatera Selatan

Population Densities. Soil Science and Plant

Nutrition 36 (2) : 233-241.

Purwono dan Heni Purnawati 2007. Budidaya 8

Jenis Tanaman Pangan Unggul. Penebar

Swadya. Jakarta.

Rafaralahy S. 2002. An NGO Perspective on SRI

and Its Origins in Madagascar.

Assessments of The System of Rice

Intensification (SRI) :Proceeding of an

International Conference held in Sanya,

China, April 1-4 2002. Ithaca NY : Cornell

International Institute for Food, Agriculture

and Developmen.

RauS. 1994. Pola Tanam Tumpangsari Dan

Pengolahannya. Lembaga Penerbitan

Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.

Malang.

Rosmarkam A. Dan Yuwono. 2002. Ilmu

Kesuburan Tanah. Kanisius.

Yogyakarta.

Simarmata T. 2008. Teknologi Intensifikasi Padi

Aerob Terkendali Berbasis Organik Untuk

Melipatgandakan Produksi Padi dan

Mempercepat Pencapaian Kedaulatan

Pangan di Indonesia. Universitas Pejajaran.

Bandung

Siregar H. 1981. Budidaya Tanaman Padi di

Indonesia. Sastra Hudaya. Jakarta.

Suardi D.K., 2005. Potensi Beras Merah Untuk

Meningkatkan Mutu Pangan.

http://www.pustakadeptan. go.id/.

Diakses tanggal 09 Mei 2016.

Sudaryanto. 2002 Deskripsi Varietas Kacang

Tanah. Palembang: Balai Pengawasan dan

Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan

Hortikultura. Sumatera Selatan.

Sugeng H.R. 1998. BercocokTanam Padi.

Penrebit Aneka Ilmu. Semarang.

Sugito. Y. 1994. Dasar-dasar agronomi.

Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.

Malang.

Suharjo dan Prasetyo. 1993. Sifat dan Ciri

Tanah. Departemen Ilmu Tanah. Fakultas

Pertanian. IPB. Bogor

Sukmawati F. dan Kaharudin, 2010. Petunjuk

praktis manajemen umun limbah ternak

untuk kompos dan biogas. Kementerian

pertanian balai penelitian dan

pengembangan pertanian. Balai besar

pengkajian dan Teknologi Pertanian.

Balai Pengkajian Dan Teknologi Pertanian

NTB. Nusa Tenggara Barat.

Supijanto. 2003. Pemanfaatan Sumberdaya

Genetik Padi Gogo untuk lahan kering di

bawah Naungan.

Suprapto.2002. Kedelai. Penebar Swadaya.

Jakarta

Sutejo S. 2002. Membuat Pupuk Kompos Cair.

PT Agromedia Pustaka. Jakarta. 50 hal.

Syakur. 2007. Pengaruh pemberian pupuk

kandang dan unsur hara mikro terhadap

pertumbuhan jagung pada tanah ultisol.

Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan 6(2):

-123.

Tanijononegoro. 2012. Bertanam Kacang Hijau.

Penebar Swadaya. Jakarta. hal 7-10.

Uphoff, N. 2003. Higher Yields with Fewer

External Inputs? The System of Rice

Intensification and Potential Contributions

to Agricultural Sustainability. Intl J Agric

Sustainability, 1(1):38-50.

Yudi M dan Sulistyo. 2014. Keragaman

Agronomis Bebrapa Varietas Unggul

Baru Tanaman Padi (Oryza sativa

L.)Pada Model Pengelolaan

Tanaman Terpadu. Jurnal Ilmiah Solusi

1):1-10.




DOI: https://doi.org/10.33394/jss.v2i1.3649

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Jekson Simarmata, Wayan Wangiyana

Â