UPAYA PENANGGULANGAN PERLADANGAN LIAR OLEH KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG (KPHL) AMPANG RIWO DI KAWASAN HUTAN DESA JATI BARU KECAMATAN MANGGELEWAKABUPATEN DOMPU

Faujiansyah Faujiansyah, Sad Kurniati Wanitaningsih

Abstract


Hutan merupakan obyek wisata diperkaya oleh flora dan fauna, mempunyai peranan hutan  sebagai kawasan yaitu : 1. Sebagai Sumber Pangan, Perumahan dan Kesehatan kehidupan manusia yang bergantung pada keanekaragaman hayati. Hewan dan tumbuhan yang kita manfaatkan saat ini (misalnya ayam, kambing, padi, jagung) pada zaman dahulu juga merupakan hewan dan tumbuhan liar, yang kemudian dibudidayakan; 2. Sebagai Sumber Pendapatan keanekaragaman hayati dapat dijadikan sumber pendapatan. Misalnya untuk bahan baku industri, rempah-rempah, dan perkebunan; 3. Sebagai Sumber Plasma Nutfah hewan, tumbuhan, dan mikroba yang saat ini belum diketahui tidak perlu dimusnahkan, karena mungkin saja di masa yang akan datang akan memiliki peranan yang sangat penting. Sebagai contoh, tanaman mimba (Azadirachta indica), dahulu tanaman ini hanya merupakan tanaman pagar, tetapi saat ini diketahui mengandung zat azadiktrakhtin yang memiliki peranan sebagai anti hama dan anti bakteri; 4. Sumber Ekologi untuk menunjang kehidupan manusia, keanekaragaman hayati memiliki peranan dalam mempertahankan keberlanjutan ekosistem. Masing-masing jenis organisme memiliki peranan dalam ekosistemnya. Peranan ini tidak dapat digantikan oleh jenis yang lain; 5. Sumber Keindahan sumber keindahan alam tidak terletak pada keseragaman tetapi pada keanekarag. Kondisi hutan di Indonesia mengalami penurunan baik dari segi kualitas maupun kuantitas untuk hasil hutan dan lahan.Penyebab penurunan tersebut dikarenakan adanya kegiatan seperti penebangan, perladangan liar, perambahan dan alih guna lahan atau konversi menjadi lahan pertanian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, teknik sampel adalah teknik purposive sampling, teknik pengumpulan data adalah metode observasi, dokumentasi, wawancara, teknik analisis data melalui langkah-langkah: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor yang menyebabkan terjadinya perladangan liar dikawasan hutan adalah faktor keterpaksaan sebanyak 20%, faktor kebiasaan turun temurun sebanyak 36,6%, kurangnya lahan sebanyak 30,0% dan adanya faktor keinginan masyarakat menguasai lahan sebanyak 13,3%. Upaya yang dilakukan aparat untuk menanggulangi perladangan liar pada kawasan adalah dengan melakukan tindakan preventif (pencegahan) adalah program pengelolaan sumber daya hutan bersama masyarakat adalah suatu sistem pengelolaan sumber daya hutan yang dilakukan bersama dengan KPHL, persuasif (penyampaian informasi) yaitu dengan adanya penyelidikan dan penyampaian  informasi yang jelas  agar tindakan operasi yang di realisasikan dan tindakan represif (tindakan penanggulangan) yaitu melakukan tindakan operasi pengejaran terhadap masyarakat yang melakukan perladangan liar.

Full Text:

PDF

References


Arianto, 2008, Mengelola Lahan Kehutanan

Indonesia.Yayasan Obor Indonesia. Jakarta

Afifudin, 2012.Metode Penelitian

Kualitatif.Penerbit PT CV Pustaka Setia

Bndung.

Aryadi, 2004, Ekologi Hutan.Bumi Aksara,

Jakarta.

Direktotar Jenderal Perlfndungan Hutan dan

Konservasi Alarrr. 2003. Kebakaran Hutan

Menurut Fungsi Hutan, Lima Tahun

Terakhir. Direktotar Jenderal Perlindungan

Hutan dan Konservasi Alam, Jakarta.

Dove, M.R., t9S8.Sistem Perladangan di

tndortesia.Suatu studi-feisus dari

Kalimantan Barat.Gadjah Mada University

Press.Yogyakarta.510 hal.

Ducourtieux, O. (2000). Substitute cash crop

for slash and bum agriculture, dream or

meatfly? thrpuMstted paper, Rural

Development Project of Phongsaly District

(PDDP), Lao PDR Committee for Cooperation

with

Laos

(CCL).

Gunawan, 2014. Metode Penelitian Kualitatif.

Teori dan Prakrek.Penerbit Bumi Aksara

Jakarta.

Geertz. Cliffford, agricultural involation :the

proses of ecological change in Indonesia.

Berkeley : university of catifotnia press,

.1963

Hadi,2004. Macam-macam Penelitian Kualitatif,

Bandung: Angkasa

http:/www.waMor.id/.Kerusakan Hutan di

Indonesia Tanw 2004, diakses, 21 April,

Indriyanto. 2008. Pengantar Budidaya Hutan.

Bumi Aksara-Jakarta.

Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Bumi Aksara,

Jakarta

Indriyanto (2008). Mengelola Lahan Kehutanan

Indonesia.Yayasan Obor Indonesia. Jakarta

Junggle Rubber, 2003 Analisis Kerusakan

Kawasan Hutan, Penerbit Yuma Pustaka

Surakarta.

Lahir Muhammad, Zuldafrial, 2012. Penelitian

Kualitaif, Penerbit Yuma Pustaka

Surakarta.

Meleong J. Lexy, 2016. Metode Penelitian

Kualitatif Edisi Refisi, Penerbit Remaja

Rosdakarya Bandung.

Nellemann dkk. 2007 Perlfndungan Hutan dan

Konservasi Alarrr. 2003. Kebakaran Hutan

Menurut Fungsi Hutan, Lima Tahun

Terakhir. Direktotar Jenderal Perlindungan

Hutan dan Konservasi Alam, Jakarta.

Nye and Greenland 2001, Upaya

Penanggulangan Perladangan Liar Di

Indonesia, enerbit Yuma Pustaka Surakarta.

Ruthenberg 2011, Strategi Pengawasan

Kawasan Hutan Di Indonesia, Penerbit PT

CV Pustaka Setia Bndung.

Ridwan, 2005.Metodelogi Penelitian Kualitatif.

Bandung:Pustaka Setia

Sugiyono, 2016, Memahami Penelitian

Kualitatif Penerbit Alfabeta Bandung.

Soebani Ahmad Beni, 2008.Metode Penelitian

Penerbit PT CV Pustaka Setia Bndung.

Singarimbun, Masri, dan Sofian Effendi, 1989,

Metode Penelitian Survai, Jakarta: LP3ES

Sudjarwo, H. 2001. "Metodologi Penelitian

Sosial".Bandung : Mandar Maju.

Sagala, 2005, Upaya Reboisasi Kawasan Hutan,

Penerbit Yuma Pustaka Surakarta.

Srivastava,2007, Pengantar Budidaya Hutan Di

Indonesia. Bumi Aksara-Jakarta.

Sanchez,2008,Praktek Perladangan Liar di

Kawasan Hutan Lindung, Bumi Aksara :

Jakarta

Walhi 2004,Hutan Hakekat dan Pengaruhnya

Terhadap Lingkungan.Yayasan Obor

Indonesia : Jakarta.

Wibowo 2008, Strategi Perlindungan Kawasan

Hutan Di Indonesia, Penerbit Alfabeta

Bandung.




DOI: https://doi.org/10.33394/jss.v1i1.3627

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Faujiansyah Faujiansyah, Sad Kurniati Wanitaningsih