Studi Etnobotani Upacara Adat Budaya Menanam Padi Suku Dayak Bakati’ di Dusun Segiring Kabupaten Bengkayang

Yogi Dirgari, Syamswisna Syamswisna, Andi Besse Tenriawaru

Abstract


The Dayak Bakati' community in Segiring Hamlet is one of the community groups that still preserve traditional ceremonies, one of which is related to the culture of planting rice. This study aims to determine the various traditional ceremonies of the Dayak Bakati Tribe related to the culture of growing rice and the types of plants used in it. The research was carried out for 2 months (July 2021 – August 2021) in Segiring Hamlet, Pisak Village, Tujuh Belas District, Bengkayang Regency. This type of research is exploratory descriptive. The results showed that in the Dayak Bakati' community in Segiring Hamlet there were several traditional ceremonies related to the culture of growing rice, including ngansa, ngawah, nyebeong pemudu', matek gerek, nyebeong naben kaja ndu naya ndu anat, and nyabakng. In carrying out traditional ceremonies, as many as 27 types of plants are used. Apart from the Dayak Bakati' tribe, several types of plants are also used by other community groups. This indicates the existence of ethnic closeness between these community groups.

Keywords


Ethnobotany, Dayak Bakati', Rice Growing Culture.

Full Text:

Full Paper

References


Amrul, H.M.Z.N., dan Lubis, N. (2017). Etnobotani Tumbuhan yang Digunakan pada Upacara Sipaha Lima Masyarakat Parmalim. In Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat : Sains dan Teknologi (pp. 230-237). Bandung, Indonesia: Universitas Islam Bandung.

Astri, A.F., Noor, A.S., dan Khosmas, F.Y. (2020). Makna dan Nilai Upacara Adat Tahun Baru Padi (Ngarantika) Masyarakat Dayak Salako di Kecamatan Sajingan Besar Sambas. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 9(1). 1-11.

Aziz, I.R., Rahajeng, A.R.P., dan Susilo. (2018). Peran Etnobotani sebagai Upaya Konservasi Keanekaragaman Hayati oleh Berbagai Suku di Indonesia. In Seminar Nasional Megabiodiversitas Indonesia (pp. 54–57). Makassar, Indonesia: Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Beni, S. (2020). Siklus Tahunan Budaya Dayak Djongkakng di Dusun Jambu Desa Semirau Kecamatan Jangkang Kabupaten Sanggau Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, 6(2), 221–247.

Cresswell, J.W. (2015). Penelitian Kualitatif & Desain Riset. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Dewi, M.K., dan Sutrisna, I.K. (2016). Pengaruh Tingkat Produksi, Harga, dan Konsumsi terhadap Impor Bawang Merah di Indonesia. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana, 5(1), 139–149.

Illiyyin, R., Hayati, A., dan Zayadi, H. (2019). Studi Etnobotani Pada Upacara Adat Pujan Kasangadi Desa Tosari Pasuruan. E-Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience-Tropic), 4(Khusus), 1–7.

Kastria, N., Salem, L., dan Patriantoro. (2018). Peristilahan dalam Upacara Adat Nyabakng Masyarakat Dayak Bakati’ Desa Segiring Kabupaten Bengkayang. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa, 7(4).

Kholifah., Tavita, G.E., dan Indrayani, Y. (2020). Etnobotani Ritual Adat Suku Dayak di Sekitar Hutan di Desa Datah Dian Kabupaten Kapuas Hulu. Jurnal Hutan Lestari, 8(2), 379–395.

Kiki, E. (2019). Makna Tradisi Naik Dango bagi Masyarakat Suku Dayak Kanayatn di Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat. Tesis. Departemen Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang.

Kusnoto, Y., dan Purmintasari, Y.D. (2018). Pemukiman Awal Sungai Kapuas. Socia: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, 15(1), 71–78.

Minot, N., Stringer, R., Umberger, W., dan Wahida. (2015). Urban Shopping Patterns in Indonesia and Their Implications for Small Farmers. Bulletin of Indonesian Economic Study, 51(3), 375–388.

Putra, M.A. (2015). Retrieved December 20, 2021, from MeltoS. Interactwebsite: https://melthaalhidaya.blogspot.com/.

Rahmawati, N.P.N. (2012). Nilai Pendidikan dalam Budaya Menanam Padi Suku Dayak Kanayatn di Kalimantan Barat. Patanjala, 4(1), 15–25.

Ramadhan, S.F., Metusala, D., dan Sinaga, M. (2017). Potensi Pengembangan Tradisi Etnobotani sebagai Ekowisata Berkelanjutan: Studi Kasus Suku Mentawai di Pulau Siberut, Kepulauan Mentawai. Jurnal Pro-Life, 4(2), 364–374.

Siboro, T.D. (2019). Manfaat Keanekaragaman Hayati terhadap Lingkungan. Jurnal Ilmiah Saintek, 3(1).

Steenis, C.G.G.J.V. (2003). Flora: Untuk Sekolah di Indonesia. Jakarta: Pradnya Paramita.

Syafei, F.R. (2021). Sejarah Kebudayaan Indonesia. Padang: CV Berkah Prima.

Syafitri, F.R., Sitawati., dan Setyobudi, L. (2014). Kajian Etnobotani Masyarakat Desa Berdasarkan Kebutuhan Hidup. Jurnal Produksi Tanaman, 2(2), 172–179.

Tika, K., Herawatiningsih, R., dan Sisillia, L. (2020). Identifikasi Jenis Bambu yang Dimanfaatkan di Hutan Tembawang Dusun Tekalong Desa Setia Jaya Kecamatan Teriak Kabupaten Bengkayang. Jurnal Hutan Lestari, 8(4), 747–758.

Yusriadi. (2018). Identitas Dayak dan Melayu di Kalimantan Barat. Handep, 1(2), 1–16.




DOI: https://doi.org/10.33394/bioscientist.v10i1.4606

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

Editorial Address: Pemuda Street No. 59A, Catur Building Floor I, Mataram City, West Nusa Tenggara Province, Indonesia